Gempa Lombok, Bibi Zohri Meninggal Tertimpa Runtuhan Masjid

Malam gempa besar itu, Inak Selamah dilaporkan sedang melanjutkan zikir dan rakaat ketiga salat Isya saat gempa berguncang sangat keras dan membuat goyah seluruh fondasi masjid.

“Inak Selamah waktu gempa masuk lagi ke dalam. Pas goyang besar, sudah keluar, tapi ibu balik lagi. Ingin mengambil sesuatu sepertinya,” kata Hamzan.

Menurut saksi mata, saat terjadi gempa Inak sempat keluar masjid, lalu masuk lagi setelah sempat keluar masjid.

Sejak Rabu (8/8) pagi kemarin, proses evakuasi beberapa korban yang diduga masih tertimbun di masjid Jamiul Jamaah, terus dilakukan. Tim Emergency Response ACT berkolaborasi dengan unsur Basarnas, Polisi, dan TNI.

 “Ada seorang jenazah yang posisi pastinya sudah Kami ketahui sejak Selasa (7/8), tapi hari keburu gelap. Akhirnya evakuasi kami lanjutkan Rabu (8/8) pagi. Siang waktu Zuhur kami benar-benar menemukan posisi korban” ujar Lukman Solehudin, Koordinator Tim Emergency Response ACT di Pemenang.

Selepas Zuhur Tim Emergency Response menemukan korban yang di sisi sebelah kanan runtuhan Masjid Jamiul Jamaah yang diduga Inak Selamah.

Setelah proses evakuasi, untuk mengenali Identitas, korban yang ditemukan dibawa ke RSUD Kabupaten Lombok Utara.

Amni, Tim Medis ACT mengatakan perkiraan korban berusia 60 tahun. Identitas korban dikenali dengan nama Inak Selamah.

Menurut keterangan Koordinator Tim Emergency Response ACT, Inak ditemukan dengan posisi terakhirnya berada di sebelah sajadah tempatnya bersujud.

Keluarga Inak Selamah meyakini, bahwa ia ingin mengambil Alqurannya yang masih tertinggal di dalam masjid.

“Teringat tentang angan dan impiannya wafat dalam kondisi memeluk Alquran,” ujar Hamzan.