Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden ke-7 Joko “Jokowi” Widodo. (IDN Times/Larasati Rey)

Intinya sih...

  • PDIP memecat Jokowi sebagai kader partai
  • Jokowi dianggap anggota kehormatan Partai Golkar karena dukungan pada Pemilihan Presiden 2019
  • Gibran Rakabuming Raka juga dijadikan anggota kehormatan oleh Partai Golkar

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Bidang Organisasi DPP Partai Golkar, Derek Loupatty mengatakan, Presiden ke-7 RI Joko "Jokowi" Widodo tidak menjadi kader partai. Pernyataan itu disampaikan usai PDI Perjuangan (PDIP) menyebut Jokowi bukan lagi kader partai berlambang banteng moncong putih. Alih-alih menjadi kader, Jokowi disebut sudah menjadi anggota kehormatan Partai Golkar. 

"Anggota kehormatan itu kami berikan bagi para negarawan, seperti presiden, wakil presiden, mantan presiden dan lain sebagainya," ujar Derek di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (5/12/2024) malam. 

Menurutnya, anggota kehormatan Partai Golkar tak perlu memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA). Jokowi sendiri, kata Derek, dianggap telah berjasa dan didukung oleh Partai Golkar pada Pemilihan Presiden 2019 lalu. 

"Karena Golkar mendukung Beliau (Jokowi) dari 2019 sampai 2024 sebagai presiden," tutur dia. 

1. Gibran juga dijadikan anggota kehormatan Partai Golkar

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ketika berkampanye bersama Golkar. (IDN Times/Imam Faishal)

Selain Jokowi, Gibran juga dijadikan anggota kehormatan oleh Partai Golkar. Sama seperti Jokowi, Gibran juga tak mendapatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) Golkar. 

“Pak Jokowi atau Pak Prabowo hari ini mereka adalah anggota kehormatan Golkar, termasuk Mas Gibran," kata Derek. 

2. PDIP pecat Jokowi dan keluarga sebagai kader

Presiden ke-7, Joko "Jokowi" Widodo bersama Gibran Rakabuming Raka. (ANTARA FOTO/Rachman)

Sebelumnya Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Jokowi sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDIP. Begitu pula dengan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan mantan Wali Kota Medan, Bobby Nasution. 

"Saya tegaskan kembali Bapak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan," ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta pada 4 Desember 2024 lalu.

Ia menjelaskan, Jokowi dan keluarga tidak lagi selaras dengan cita-cita partai yang diperjuangkan sejak zaman Presiden Pertama RI Soekarno berada di Partai Nasional Indonesia (PNI).

"PDI Perjuangan digerakkan oleh suatu cita-cita dan itu dibuktikan dengan pengiriman surat dari DPC Kota Surakarta, tempat kartu tanda anggota (KTA) Mas Gibran berasal yang memberitahukan bahwa berdasarkan undang-undang partai politik dan AD/ART partai, keanggotaannya secara otomatis berhenti," katanya. 

3. Tanggapan Jokowi usai dipecat dari PDIP

Presiden ke-7 Joko "Jokowi" Widodo nostalgia ke Pasar Notoharjo, Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Sementara, Jokowi juga buka suara terkait status keanggotannya di PDIP. Ia menyebut bila PDIP memecatnya maka partainya dikelola perorangan.

"Ya berarti partainya perorangan," kata Jokowi pada Kamis kemarin di Solo.

Jokowi tidak menerangkan lebih jauh lagi apa yang dimaksud dengan pernyataannya itu. Ayah dari Wapres Gibran Rakabuming Raka itu juga tidak menjawab saat ditanya mengenai status keanggotaannya di PDIP. Ia hanya tersenyum dan mengulangi pernyataannya.

"Ya partainya partai perorangan. Ya udah itu," imbuhnya. 

Editorial Team