Akun Pengurus BEM UI Diretas, Faldo Maldini: Itu Konsekuensi Politik 

"Kalau gak mau (diserang personal) kita jangan berpolitik."

Jakarta, IDN Times - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Faldo Maldini mengingatkan BEM UI, termasuk ketuanya Leon Alvinda Putra, bahwa mereka harus siap diserang secara personal usai mengkritik Presiden Joko Widodo atau Jokowi.  

"Serangan pribadi biasa saja. Itu konsekuensi politik yang harus kita terima. Mungkin Bro Leon harus sadar dan sudah sadar saya kira atas limbah politik demokrasi," kata Faldo dalam Live Instagram Ngobrol Seru IDN Times, Sabtu (3/7/2021).

1. Faldo minta BEM UI siap diserang personal

Akun Pengurus BEM UI Diretas, Faldo Maldini: Itu Konsekuensi Politik IDN Times/Alya Dwi Achyarini

Menurut Faldo, baik BEM UI maupun Leon, tidak perlu sering 'curhat' ke publik ketika mendapat serangan personal. Sebab serangan personal dari pihak lain tak dapat dikontrol. 

"Kalau gak mau (diserang personal) kita jangan berpolitik, kalau gak mau kritikannya tempel saja di dinding pandangan saja, insyaallah gak ada komentar," kata Faldo.

Baca Juga: BEM UI Sayangkan Jokowi Tak Jawab Substansi Kritik King of Lip Service

2. Faldo sebut saling kritik merupakan kultur UI

Akun Pengurus BEM UI Diretas, Faldo Maldini: Itu Konsekuensi Politik IDN Times/Alya Dwi Achyarini

Faldo, yang juga pernah menjadi Ketua BEM UI, menilai polemik yang melibatkan BEM UI hinggga rektorat terjadi karena kultur kampus tersebut yang terbiasa dengan kritik terbuka. Menurutnya, hal itu akan selesai ketika semua pihak duduk bareng berdiskusi. 

"Saya kira ini kultur kampus UI yang sangat terbuka intelektualnya egaliter di luar dan di dalam kelas, Leon sering dikritik dan mengkritik, rektor dikritik dan mengkritik," kata Faldo.

3. Ketua BEM UI sebut doxing tak relevan dengan kritik

Akun Pengurus BEM UI Diretas, Faldo Maldini: Itu Konsekuensi Politik Leon Alvinda Putra (instagram.com/leonalvinda)

Sebelumnya, sejumlah jajaran pengurus BEM UI mendapat peretasan usai mengkritik Presiden Jokowi. Bahkan, Leon juga mendapat serangan personal dari sejumlah pihak dengan cara doxing. 

Salah satunya adalah ketika status akun Facebooknya delapan tahun lalu yang mengekspresikan kegembiraan diundang ke Istana Negara pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya hal itu tak relevan karena status itu dibuat ketika ia masih SMP. 

"Kelas 2 SMP saya juara di tingkat provinsi, dinobatkan jadi duta sanitasi tingkat provinsi, diundang ke Jakarta bersama siswa SMP se-Indonesia yang menang, dikukuhkan di Istana Negara, kemudian seolah-olah postingan saya 8 tahun lalu menjadi hubungan kausalitas dengan pengawalan isu oleh BEM UI," ujar Leon dalam kesempatan yang sama. Banyak sebenarnya doxing-doxing lain yang saya rasa gak sesuai dengan apa yang mau kita sampaikan," katanya.

Baca Juga: BEM Luar Jakarta Ramai-Ramai Bersuara Dukung BEM UI Kritik Jokowi

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya