Anies: Indonesia Terlambat Dalam Kesiapan Pengolahan Air Limbah

"Kita seakan masih berpikir kita tinggal di daerah plural"

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut Indonesia terlambat dalam menyediakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan teknologi Teknologi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR).

"Rencana pengolahan limbah di Jakarta memang ini adalah salah satu PR mendasar, yang perkembangan kota kedepan harus menjadi salah satu infrastruktur wajib yang dipersiapkan awal kita di Indonesia, secara umum terlambat dalam menyiapkan infrastruktur untuk pengolahan limbah, secara umum kita terlambat," ungkap Anies saat menghadiri ground breaking IPAL MBBR di Karet, Jakarta Selatan, Minggu (8/12).

1. Indonesia dinilai belum memikirkan pengelolaan limbah untuk kawasan urban

Anies: Indonesia Terlambat Dalam Kesiapan Pengolahan Air LimbahIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Anies mengatakan Indonesia mengalami urbanisasi secara masif, namun tidak memikirkan pengelolaan limbah untuk kawasan urban.

"Kita seakan masih berpikir kita tinggal di daerah plural, kalau daerah plural limbahnya memang secara umum bahannya natural, kemudian penyerapannya juga secara natural, tapi kalau di wilayah urban tidak mungkin," ujarnya.

Baca Juga: PDIP DKI Tuding Anies Ingin Selundupkan Kebijakan Melalui BUMD

2. Diharapkan teknologi MBBr dapat menjadi contoh

Anies: Indonesia Terlambat Dalam Kesiapan Pengolahan Air LimbahDok.IDN Times/Istimewa

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan pada 1960-1970an penduduk kota masih 15 persen, kini meningkat 55 persen dan terus meningkat hingga 70 persen.

Dengan peningkatan itu Anies menyayangkan Jakarta tidak memiliki fasilitas pengolahan limbah dalam semua aspek limbah secara sistemik. Ia meminta proyek MBBr ini bisa menjadi contoh model untuk wajah perkotaan di masa depan.

"Jadi ini harus ditempatkan sebagai proyek contoh untuk beberapa dekade kedepan, bila ini dikerjakan dengan benar dengan baik, InsyaAllah bisa ditiru oleh kota-kota lainnya, dan insya Allah kota-kota lainnya tidak mengalami masalah seperti kita hari ini," kata Anies.

3. Pembangunan IPAL di Krukut berlangsung selama 1,5 tahun

Anies: Indonesia Terlambat Dalam Kesiapan Pengolahan Air LimbahIDN Times/Gregorius Aryodamar P

IPAL di Krukut akan dibangun dengan luas lahan 1.200 meter persegi. Teknologi berkapasitas sebesar 8.640 meter kubik yang dinilai sangat cukup untuk pengolahan limbah skala kota.

Rencananya pembangunan IPAL MBBR di Krukut ini berlangsung selama 18 bulan sejak Agustus 2019 lalu.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Anies Klaim Pengolahan Air Limbah Jakarta Tercanggih di Indonesia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya