Anies: Pandemik COVID-19 di Nasional Lebih Bahaya dari Jakarta!

Waduh, kok bisa, Pak Anies?

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui kondisi ibu kota masih belum aman dari pandemik COVID-19. Namun, menurutnya kondisi Jakarta lebih baik dari nasional.

Anies mengatakan, berdasarkan standar organisasi kesehatan dunia (WHO), kondisi pandemik COVID-19 sudah bisa disebut aman apabila tingkat positifnya berada di bawah lima persen dan bahaya apabila sudah di atas 10 persen.

"Dalam sepekan terakhir positivity rate di Indonesia 15,9 persen, di Jakarta 8,9 persen. Positivity rate selama wabah ini sejak awal di Indonesia 13,1 persen, di Jakarta 5,9 persen," ujar Anies usai upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/8/2020).

1. Anies yakin tingkat positif COVID-19 di Jakarta benar karena jumlah tesnya masif

Anies: Pandemik COVID-19 di Nasional Lebih Bahaya dari Jakarta!Gubernur DKI Anies Baswedan (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Anies memastikan jajaran serius dalam menangani pandemik COVID-19. Sebab, di Jakarta per minggunya sudah 4 kali melampaui standar minimal jumlah tes yang harus dilakukan per satu juta penduduknya.

"Dengan kita melakukan tes sepekan terakhir lebih dari 40 ribu, maka kita yakin bahwa angka Jakarta yang 8,9 persen itu sahih. Tapi kalau jumlah tesnya sedikit, maka kita tidak yakin itu sahih atau tidak," ujar Anies.

Baca Juga: Dikenang Anies, Eks Wali Kota Seoul Ini Berjasa untuk Tes Corona DKI 

2. Anies minta semua pihak tak hanya melihat penambahan kasus harian, tapi..

Anies: Pandemik COVID-19 di Nasional Lebih Bahaya dari Jakarta!Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (IDN Times/Aryodamar)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2014-2016 itu berpendapat bahwa yang perlu menjadi perhatian bukan hanya penambahan kasus harian, melainkan upaya mencari kasus juga. Sebab, menurutnya apabila banyak orang yang terpapar tapi hanya sedikit yang dites maka wabah akan terus melebar.

"Justru kita harus lebih agresif. Alhamdulillah kami di Jakarta, tim kesehatan kita melaksanakan dengan amat baik," jelasnya.

3. DKI sudah mengetes PCR 40.338 orang seminggu terakhir

Anies: Pandemik COVID-19 di Nasional Lebih Bahaya dari Jakarta!Seorang dokter berjalan di dekat alat tes swab virus corona berupa Polymerase Chain Reaction diagnostic kit (PCR) di Laboratorium Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020) ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Berdasarkan data yang dirilis, dalam sepekan terakhir Pemprov DKI Jakarta telah mampu mengetes dengan metode PCR terhadap 40.338 orang. Sedangkan, syarat minimum WHO mewajibkan Jakarta minimal melakukan tes pada 10.645 orang per minggunya.

Baca Juga: Soal Testing COVID-19 di Daerah, Anies: Ini Soal Keseriusan Aja

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya