Bersuara Lewat Konten Positif ala Najwa Shihab dan Angga Sasongko

"Pastikan kontennya itu akan membuat orang lain berdaya"

Jakarta, IDN Times - Bagaimana jadinya jika Founder Narasi Tv Najwa Shihab berbicara satu panggung dengan sutradara yang sedang hangat dibicarakan karyanya, Angga Dwimas Sasongko? Satu kata, pecah.

Itulah yang terjadi ketika Nana--sapaan akrab Najwa Shihab-- disandingkan dengan Angga dalam Indonesia Millennial Summit 2020 di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (18/1).

Kehadiran keduanya di atas panggung Visionary Leaders membuat ballroom The Tribrata penuh sesak oleh millennial leaders. Saking penuhnya, bahkan tak sedikit orang yang rela berdiri demi menyaksikan Nana dan Angga.

Saat itu film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) besutan Angga tengah tayang di bioskop dan sudah berhasil menyedot lebih dari 1,5 juta penonton dalam waktu sekitar dua minggu saja. Sementara, kepiawaian Nana selama belasan tahun menjadi jurnalis dan pemandu acara Mata Najwa juga menjadi magnet bagi millennial leaders yang hadir.

1. Najwa Shihab ingatkan pentingnya bertanggung jawab untuk membuat konten yang berdampak positif

Bersuara Lewat Konten Positif ala Najwa Shihab dan Angga SasongkoIDN Times/Reynaldy Wiranata

Di atas panggung, Nana mengingatkan bahwa apapun platform yang dimiliki, sedikit apapun orang yang melihat, tetap harus bertanggung jawab untuk membuat konten yang berdampak positif.

"Pastikan konten-kontennya itu konten-konten yang akan membuat orang lain merasa berdaya bukan malah justru mem-bully atau merisak orang lain," ujarnya.

Ia tak asal bicara soal itu. Sebagai pemandu acara Mata Najwa di salah satu stasiun televisi nasional, ia selalu bertanggung jawab untuk memastikan apa yang harus dikonsumsi oleh penonton setiap minggunya. Menurutnya tugas orang yang punya platform adalah memastikan platformnya itu bisa memberikan panggung atau bisa menyuarakan apa yang menurut dia penting.

"Tayangan 30 detik itu, iklan 30 detik di tv yang mahal itu bisa berpengaruh membeli barang. Bayangkan Mata Najwa 1,5 jam tiap hari rabu tayang di jam prime time itu sebuah previlege yang luar biasa," ucapnya disambut tepuk tangan penonton.

2. Harus berani memutuskan kepada siapa panggung akan diberikan

Bersuara Lewat Konten Positif ala Najwa Shihab dan Angga SasongkoIDN Times/Reynaldy Wiranata

Karena merasa bertanggung jawab, Nana pun sering dilanda dilema ketika hendak menentukan topik apa yang akan dibahas untuk tayang di Mata Najwa setiap Rabu malam di tengah banjirnya isu yang juga tak kalah penting untuk dibahas. Menurutnya saat ini merupakan situasi di mana memilih sebuah isu untuk diangkat menjadi hal yang sensitif.

"Angkat isu Natuna, gak angkat banjir dibilang orangnya Anies misalnya, ngangkat KPK dibilangnya Kadrun," ungkapnya.

Karena sensitif, Nana yang memiliki previlege untuk memberi panggung bagi orang-orang untuk disaksikan jutaan pasang mata itu pun berani memilih mana yang harus dibahas terlebih dahulu.

"Terutama kalau sekali lagi kita punya kesempatan, punya keistimewaan untuk berbicara di depan publik menyampaikan informasi dan meyakinkan orang isu ini penting dan kita harus berbuat ini," ujarnya.

Baca Juga: NKCTHI tembus 2 Juta Penonton, Ini 5 Rahasia Angga Dwimas Sasongko

3. Angga Sasogko juga ingatkan pentingnya bertanggung jawab memilih konten apa yang ingin ditampilkan dalam medium yang dimiliki

Bersuara Lewat Konten Positif ala Najwa Shihab dan Angga SasongkoIDN Times/Reynaldy Wiranata

Jika Najwa memiliki previlege memiliki platform acara di televisi dan YouTube, Angga Sasongko punya kamera serta layar bioskop yang bisa ditonton jutaan pasang mata. Karena itu, menurutnya sangat penting untuk bertanggung jawab dalam memilih apa yang akan ditayangkan dalam platform yang ia miliki.

"Ketika kita sadar bahwa medium kita mampu untuk penetrasi kebanyakan orang, maka apakah kita cuma mau bawa cerita kita saja atau mau bawa cerita yang lebih besar?" katanya.

4. Angga yakinkan Marcella FP bahwa karyanya bisa bermanfaat untuk lebih banyak orang dengan tayang di layar lebar

Bersuara Lewat Konten Positif ala Najwa Shihab dan Angga SasongkoAcara syukuran film NKCTHI tembus 1 juta penonton di Jakarta. 10 Januari 2020. IDN Times/Nadia Umara

Sebagai contoh, Angga bercerita tentang film NKCTHI yang Visinema buat. Ia mengaku meyakinkan penulis NKCTHI, Marcella FP untuk menjadikan karyanya ke layar lebar karena yakin karyanya bisa berdampak pada lebih banyak orang.

"Saya bilang sama Marchella, NKCTHI kalau sama Visinema bisa dibawa ke medium yang lebih besar, film. Kalau NKCTHI bisa jadi medium healing untuk para followers-nya, maka apabila karya ini ditaruh di layar lebar dan bisa jadi medium healing buat lebih banyak orang, maka impact-nya akan jauh lebih besar," ujarnya.

5. Angga Sasongko ingatkan agar tak takut untuk bersuara

Bersuara Lewat Konten Positif ala Najwa Shihab dan Angga SasongkoIDN Times/Reynaldy Wiranata

Angga mengatakan saat ini zamannya sudah serba mudah dan platform berkarya semakin banyak. Baginya, previlege membuat film saat ini bisa melalui berbagai macam medium yang relatif mudah didapatkan seperti kamera telepon pintar dan kamera mirrorless. Medium untuk menampilkan karyanya pun juga tak hanya terbatas pada layar lebar melainkan bisa melalui media sosial atau YouTube.

Dengan kemudahan yang ada, menurut Angga sudah tidak ada alasan lagi untuk takut bersuara. Ia pun meminta agar masyarakat tidak takut bersuara mengenai apapun termasuk politik.

"Kalau kita gak bisa ngomong, siapa lagi yang mau ngomong? Jangan takut," ujarnya.

Baca Juga: Ketika Najwa Shihab 2 Kali 'Pecahkan' Indonesia Millennial Summit

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya