Gagal Lolos TWK, 20 Persen Penindak Korupsi KPK Terpaksa Nonaktif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono menyebut bahwa sekitar 20 persen tim penindakan korupsi yang terdiri dari Penyidik dan Penyelidik di lembaga antirasuah dinonaktifkan. Mereka terpaksa nonaktif akibat gagal dalam tes wawasan kebangsaan dalam rangka peralihan status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Kalau kita lihat datanya 75 orang itu, 31 (merupakan) tenaga penindakan di mana tenaga penindakan total KPK hanya kurang lebih 150 penyelidik dan penyidik. Artinya 20 persen tenaga penindakan itu diberhentikan gara-gara TWK," kata Giri dalam webinar yang diselenggarakan Universitas Paramadina, Senin (7/6/2021).
1. Pemegang rekor OTT KPK juga dinonaktifkan akibat tidak lolos tes wawasan kebangsaan
Giri mengungkapkan bahwa dari 31 tenaga penindakan itu sembilan orang di antaranya merupakan Kepala Satuan Tugas yang berperan dalam Operasi Tangkap Tangan komisi antikorupsi. Menurut Giri, mereka merupakan pemegang rekor OTT di KPK.
"Jadi ini bukan sekadar kuantitas, tetapi kualitas mereka yang sudah tidak diragukan lagi," ujarnya.
Baca Juga: Cerita Petinggi KPK Pernah 2 Kali Lolos TWK, Tapi Gagal di Era Firli
2. Firli tegaskan kerja KPK tak terganggung nonaktifnya 75 pegawai KPK
Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri menegaskan bahwa kerja lembaganya tak terganggu meski ada 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan. Sebab, tugas meeeka sudah dialihkan kepada atasannya langsung.
"Sehingga kami pastikan tidak ada perkara yang berhenti, tidak pernah ada perkara yang terlambat," kata Firli Bahuri.
3. Firli sebut KPK bekerja secara lembaga
Bekas Kapolda Nusa Tenggara Barat dan Sumatra Selatan ini menjelaskan bahwa KPK bekerja dengan sistem, bukan perorangan. Sehingga saat ini KPK masih berjalan dengan baik di tengah polemik tes wawasan kebangsaan.
"Kita pastikan karena sistem KPK adalah sudah berjalan dan yang bekerja bukan perorangan, bukan satu orang, tapi semua pegawai dan insan KPK bekerja keras untuk melakukan pemberantasan korupsi secara bersama-sama," jelasnya.
Baca Juga: Firli: Saya Heran Disebut Mau Menyingkirkan Pegawai KPK Melalui TWK