Ini Pemicu Kualitas Udara Jakarta Makin Buruk Menurut Anies Baswedan

Anies telah siapkan sejumlah langkah, apa saja?

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan buka suara terkait kualitas udara Jakarta yang buruk beberapa waktu terakhir.

Anies menyebut, ada sejumlah hal pemicu kondisi udara buruk di ibu kota.

1. Tingginya volume kendaraan yang melintas, Anies prediksi Jakarta akan alami masalah kualitas udara

Ini Pemicu Kualitas Udara Jakarta Makin Buruk Menurut Anies BaswedanIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Banyaknya volume kendaraan di Jakarta, menurut Anies, menjadi salah satu penyebab Jakarta akan terus mengalami masalah kualitas udara. Untuk itu, ia mengajak seluruh pihak untuk lebih sering menggunakan transportasi umum ketimbang pribadi.

"Gunakan kendaraan umum sehingga kita mengurangi emisi kita ke udara yang pada akhirnya memperburuk kualitas udara," pinta Anies.

Imbauan itu menurut Anies adalah salah satu upaya jangka pendek dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meminimalisir dampak buruk kualitas udara Jakarta.

2. Anies akan dorong kendaraan untuk uji emisi

Ini Pemicu Kualitas Udara Jakarta Makin Buruk Menurut Anies BaswedanIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Selain imbauan kepada publik, Anies juga mendorong agar dilakukan uji emisi bagi kendaraan. Ia berencana akan memperketat uji emisi mulai 2020 dengan mengaitkannya dengan biaya parkir sehingga kendaraan yang tak lolos uji emisi akan kena biaya parkir lebih mahal.

"Harapannya seluruh kendaraan bermotor yang melintas di Jakarta sudah lolos uji emisi," jelasnya.

Baca Juga: DKI Digugat karena Polusi, Anies Salahkan 17 Juta Kendaraan di Jakarta

3. Masih butuh banyak bengkel uji emisi

Ini Pemicu Kualitas Udara Jakarta Makin Buruk Menurut Anies BaswedanIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI 2016-2018 ini mengakui Jakarta masih kekurangan bengkel uji emisi. Sebab, saat ini baru ada sekitar 150 bengkel uji emisi. Jumlah itu dinilai kurang karena menurutnya Jakarta masih butuh sekitar 700 bengkel uji emisi.

"Kita mendorong bengkel memiliki fasilitas uji emisi, kita undang pompa bensin punya alat ukur uji emisi," ujarnya.

4. Kualitas udara Jakarta tahun ini lebih buruk dari 2018

Ini Pemicu Kualitas Udara Jakarta Makin Buruk Menurut Anies BaswedanIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Komisi Penghapusan Bensin Bertimbal KPBB (KPBB) menyatakan, kualitas udara di DKI Jakarta kemungkinan memburuk tahun ini dibandingkan 2018. Prediksi ini berdasarkan pengukuran PM 2,5 atau partikel halus di udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron (mikrometer).

"Berdasarkan air quality index (AQI) pada 2018, rata-rata tahunan konsenstrasi PM 2,5 adalah 42,42 mikrogram per meter kubik. Sementara, pada 1 Januari-4 Juni 2019, rata-rata konsentrasi PM 2,5 sudah 57,66 mikrogram per meter kubik," kata Direktur Eksekutif Komisi Penghapusan Bensin Bertimbal KPBB (KPBB) Ahmad Safrudin pada Jumat lalu (28/6).

Dia menjelaskan, parameter PM 2,5 dipakai karena unsur ini mendominasi zat pencemar di udara, di atas sulfur dioksida ataupun karbon monoksida. Partikel ini sanggup menembus masker dan sulit disaring oleh bulu hidung saking halusnya, sehingga besar kemungkinan menyusup sampai paru-paru dalam jumlah besar.

Di sisi lain, lanjutnya, ada peluang tingkat polusi udara pada akhir 2019 nanti menampilkan jumlah yang lebih tinggi ketimbang hasil pengukuran terakhir pada Juni 2018.

Baca Juga: Disebut Terburuk di Dunia, Ini Fakta seputar Polusi Jakarta Saat Ini

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya