KPK Sebut Bupati Penajam Berpotensi Terjerat Pencucian Uang

Ketua KPK sebut penjara saja tak cukup bagi koruptor

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas'ud berpotensi terjerat pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Hal ini agar bisa memaksimalkan efek jera terhadap AGM.

"Rasa-rasanya sekarang ini para koruptor itu tidak kapok kalau hanya pidana badan, dan itu bukan tujuan. Karena tidak membuat orang (terkena) efek jera," kata Ketua KPK Firli Bahuri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (28/4/2022).

1. Firli sebut penjara saja tak cukup bagi koruptor

KPK Sebut Bupati Penajam Berpotensi Terjerat Pencucian UangKetua KPK, Firli Bahuri (IDN Times/Aryo Damar)

Menurut Firli pidana penjara yang biasanya diberikan kepada koruptor yang telah terbukti korupsi tak memberika efek jera. Sebab, mereka tetap bisa menikmati uang hasil korupsi yang sudah dialihkan ke aset lain.

Namun, pasal pencucian uang baru bisa diterapkan jika memenuhi syarat tertentu berdasarkan aturan yang berlaku. Saat ini KPK tengah mengupayakan memenuhi syarat itu untuk menerapkan dugaan pencucian uang ke Gafur.

"Jadi, seandainya itu bisa dibuktikan ya tentu kita akan dilakukan penyidikan di TPPU (tindak pidana pencucian uang), begitu," ujar Firli.

Baca Juga: Bupati Bogor Ade Yasin Bantah Terlibat Suap, KPK: Kami Punya Bukti!

2. KPK sudah tetapkan enam tersangka dalam kasus ini

KPK Sebut Bupati Penajam Berpotensi Terjerat Pencucian UangTersangka korupsi Pejabat dan Bupati PPU di KPK (IDN Times/Aryodamar)

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan enam tersangka. Mereka adalah:

• Abdul Gafur Mas'Ud selaku Bupati Penajam Paser Utara

• Mulyadi selaku Plt Sekretaris Daerah Penajam Paser Utara (penerima suap)

• Yudi selaku pihak swasta (pemberi suap)

• Edi Hasmoro selaku Kepala Dinas PUTR  (penerima suap)

• Jusman selaku Kabid Bidang Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Pemkab PPU (penerima suap)

• Nur Afifah Balqis selaku Bendaraha Umum DPC Partai Demokrat Balikpapan (penerima suap)

3. AGM kena OTT di sebuah mal di Jakarta Selatan

KPK Sebut Bupati Penajam Berpotensi Terjerat Pencucian UangBupati Penajam Paser Utara nonaktif Abdul Gafur Masud (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Abdul Gafur menjadi tersangka dan ditahan setelah kena OTT KPK pada Rabu, 12 Januari 2022. KPK menangkap AGM dan enam pihak lainnya ketika berada di lobby mal di kawasan Jakarta Selatan.

Ketika ditangkap, KPK menemukan uang tunai di dalam koper senilai total Rp1 miliar. Uang itu diduga milik AGM yang berasal dari penyuap yang kini telah disita.

KPK turut menyita rekening bank milik Nur senilai Rp447 juta yang diduga milik Abdul Gafur yang berasal dari para rekanan. Tak hanya itu, KPK juga menyita sejumlah barang bermerk mewah yang ditemukan saat OTT.

Para penerima suap disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau 11 atau Pasal 12 m dan Pasal 12 B UU Tipikor Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Achmad Zuhdi selaku pemberi suap dikenakan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau Pasal 5 ayat 1 huruf b UU Tipikor Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Baca Juga: KPK Diminta Usut Dugaan Aliran Suap Bupati Penajam ke Pejabat Demokrat

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya