Mal Ditutup Akibat COVID-19, Pegawai: Gaji Saya Dipotong 20 Persen 

"Jujur, benar-benar berat."

Jakarta, IDN Times - Wabah virus corona membuat banyak pihak terpukul, termasuk para pegawai di pusat perbelanjaan. Sebab pusat-pusat perbelanjaan terpaksa harus ditutup menyusul diberlakukannya aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kebijakan menutup pusat perbelanjaan ini berdampak sangat buruk terhadap para pegawai. Jumadil, seorang karyawan di sebuah mal di kawasan Bekasi, Jawa Barat, menceritakan pahitnya wabah virus corona.

1. Tokonya tutup sudah dua bulan

Mal Ditutup Akibat COVID-19, Pegawai: Gaji Saya Dipotong 20 Persen Ilustrasi (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Sejak dua tahun terakhir, Jumadil telah menggeluti profesi sebagai sales marketing gadget asal Korea Selatan di sebuah mal di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Pekerjaannya adalah menawarkan berbagai produk yang dijual perusahaan tempatnya bekerja kepada pengunjung yang hadir di mal.

Namun sudah dua bulan terakhir, Jumadil dan rekan-rekannya tak dapat bekerja di toko lantaran dilarang beroperasi selama status PSBB masih berlangsung. Meski masih bisa bekerja, Jumadil mengakui bahwa virus tersebut sangat memengaruhi pekerjaannya.

"Karena saya sales marketing, saya harus tetap jualan dengan cara menawarkan produk saya lewat social media supaya perusahaan tempat saya bekerja tetap sehat dan aman," ujarnya saat dihubungi IDN Times.

2. Harus berjualan lewat media sosial

Mal Ditutup Akibat COVID-19, Pegawai: Gaji Saya Dipotong 20 Persen Ilustrasi belajar (IDN Times/Arief Rahmat)

Karena tak bekerja di toko dan hanya menawarkan barang lewat media sosial atau online, menurut Jumadil hal itu membuat jumlah penjualan barang merosot dari biasanya. Akibatnya, ia harus rela mendapat pemotongan gaji. "Saya harus potong gaji 20 persen," ujarnya.

3. Berharap mal segera dibuka

Mal Ditutup Akibat COVID-19, Pegawai: Gaji Saya Dipotong 20 Persen (Ilustrasi) IDN Times/Dimas Fitra Dirgantra

Jumadil berharap mal tempatnya bekerja juga segera di buka kembali, meski bahaya virus corona masih mengancam. Sebab, ia khawatir akan banyak orang yang mendapat pemutusan hubungan kerja (PHK) apabila mal tak bisa beroperasi terus menerus.

"Kalau menurut saya (tidak apa-apa mal beroperasi) yang penting kita sediakan hand sanitizer atau APD lengkap. Pemerintah harus lihat masyarakat ekonomi ke bawah karena di posisi seperti ini jujur benar-benar berat," jelasnya.

Baca Juga: Jokowi ke Mal Summarecon Bekasi, Pihak Mal Bantah Buka Hari Ini

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya