PDIP Singgung Ada Partai yang Balihonya Lebih Banyak dari Pengurusnya

PDIP minta PPATK buka ke publik temuan janggal tersebut

Jakarta, IDN Times - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan adanya temuan transaksi janggal selama masa kampanye Pemilu 2024. PDI Perjuangan pun angkat bicara terkait hal ini.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan perlu adanya wasit yang baik di antara partai politik dan calon anggota legislatif. Hal ini penting agar bisa memantau peristiwa yang terjadi.

"Misalnya sekarang ada partai yang tanpa diketahui dari mana tiba-tiba bisa memasang balihonya di seluruh nusantara. Balihonya itu lebih banyak daripada jumlah pengurusnya," ujar Hasto di DPP DI Perjuangan, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2023).

1. Hasto sebut perlunya ada pihak yang menghitung transaksi

PDIP Singgung Ada Partai yang Balihonya Lebih Banyak dari PengurusnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto (IDN Times/Aryodamar)

Hasto mengatakan perlu ada pihak-pihak yang menghitung transaksi partai politik. Dengan begitu, pemilu bisa berjalan adil.

"Ini harus ada yang menghitung, berapa. Apakah partai-partai itu melaporkan? Berapa biaya pemasangan baliho? Berapa jumlah baliho yang dipasang?" ujarnya.

Baca Juga: KPU Siap Usut Temuan PPATK soal Dana Janggal Kampanye

2. PDIP minta PPATK buka ke publik temuan janggal tersebut

PDIP Singgung Ada Partai yang Balihonya Lebih Banyak dari PengurusnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Bonnie Triyana (IDN Times/Aryodamar)

Hasto menilai perlunya lembaga yang mengawasi transaksi-transaksi yang mencurigakan. Apalagi sumber dananya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Karena itulah kami minta untuk PPATK juga menyampaikan ke publik sehingga sangat jelas," ujarnya.

Baca Juga: PPATK Endus Aliran Dana Kampanye dari Perusahaan Tambang Ilegal

3. PPATK ungkap ada lonjakan transaksi janggal Pemilu 2024

PDIP Singgung Ada Partai yang Balihonya Lebih Banyak dari PengurusnyaKetua PPATK, Ivan Yustiavandana (youtube.com/Komisi III DPR RI Channel)

Sebelumnya, Ketua PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan pihaknya menemukan lonjakan transaksi janggal selama masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal ini ditemukan berdasarkan penelusuran daftar calon tetap.

"Tadi seperti misalnya terkait dengan pemilu ini kita dapat DCT kan. Nah dari DCT kita ikuti, kita melihat memang transaksi terkait dengan pemilu ini masif sekali laporannya kepada PPATK," kata dia saat ditemui di kawasan Jakarta Barat, Kamis (14/12/2023). 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya