Polemik Anggaran DKI Jakarta, PKS: Anies Mengoreksi Tanpa Menyakiti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Polemik penyusunan anggaran 2020 DKI Jakarta membuat Gubernur Anies Baswedan meminta jajarannya untuk menyisir ulang proses penyusunan anggaran.
Fraksi PKS sebagai partai pengusung Anies Baswedan bersama Sandiaga Uno pada Pilkada 2017, menilai langkah Gubernur Anies patut diapresiasi dan sudah tepat.
1. Sikap Anies bisa jadi contoh
Menurut Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Achmad Yani, langkah ini bisa menjadi contoh Kepala Daerah di mana pun. Anies dalam rapat pada 23 Oktober 2019 lalu yang diunggah akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, di hadapan jajarannya menyampaikan dalam penyusunan anggaran harus penuh ketelitian.
“Tanpa marah-marah, Anies dapat meminta jajarannya untuk memperbaiki dan memahami proses penyusunannya sampai diajukan ke DPRD dan selanjutnya melakukan pembahasan bersama DPRD sampai ditetapkan pada akhir November,” kata Yani dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times.
Baca Juga: Gara-Gara Samakan Anies Baswedan dengan Joker, Ade Armando Dipolisikan
2. Cara Anies merupakan kepemimpinan modern
Yani berpendapat bahwa cara-cara penyampaian yang baik, menjadi model kepemimpinan modern, sehingga jajarannya dapat memahami kesalahan-kesalahan tanpa ada yang tersakiti.
“Teguran secara terbuka melalui tayangan video, mengoreksi tanpa menyakiti. Semoga seluruh jajarannya mengevaluasi secara menyeluruh, sebelum disusun menjadi APBD,” ujar Yani.
3. PSI temukan sejumlah kejanggalan
Sebelumnya, William mengungkapkan telah menemukan sejumlah usulan anggaran yang dinilai janggal. Mulai dari pengadaan lem aibon senilai Rp82 miliar, pulpen Rp124 miliar hingga pengadaan komputer senilai Rp121 miliar.
Baca Juga: Anies Baswedan Tuding PSI Cari Panggung, Ini Jawaban William