Gubernur Jawa Barat Bangun Underpass Jalan Dewi Sartika di Depok

Kang Emil mengungkapkan, pembangunan underpass Jalan Dewi Sartika akan menghilangkan pertemuan lalu lintas dengan jalur kereta api. Menurutnya, pertemuan tersebut sering membuat kemacetan di sekitar jalan tersebut.

"Kemacetan luar biasa dan produktivitas juga jadi tersendat-sendat," ucap Kang Emil.

Pembangunan underpass Jalan Dewi Sartika, lanjutnya, merupakan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Depok. Untuk pembebasan lahan sudah dilakukan Pemerintah Kota Depok dengan anggaran sebesar Rp180 miliar.

"Untuk pembangunan konstruksinya dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp108 miliar," ungkap Ridwan Kamil.

Berdasarkan papan informasi, pembangunan underpass Jalan Dewi Sartika merupakan pembangunan simpang tidak sebidang underpass Jalan Dewi Sartika, Kota Depok. Pembangunan ini ditugaskan ke Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat. 

Anggaran yang digunakan merupakan APBD Provinsi Jawa Barat tahun anggaran 2022 dengan nilai kontrak Rp108.627.717.152. Waktu pelaksanaan pembangunan selama 321 hari kalender dan masa pemeliharaan selama 365 hari kalender.

Pembangunan underpass penting karena Jalan Dewi Sartika berhubungan langsung dengan rel kereta api dan kali yang berada tidak jauh dari perlintasan kereta api. Lokasi pekerjaan box culvert berada di sekitar rel kereta dan terdapat pengalihan kali sementara selama pembangunan. 

Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono mengatakan, panjang total pembangunan underpass Jalan Dewi Sartika sekitar 970 meter.

"Sedangkan untuk underpassnya (saja) sepanjang 470 meter dan lebar 11 meter," ujar Bambang. Pembangunannya akan ada beberapa tahap. 

"Sedangkan lebar perkerasannya sepanjang tujuh meter dengan jumlah lajur yaitu dua lajur dengan satu arah, sedangkan lebar trotoar dua kali satu meter," tutur Bambang.