Jakarta, IDN Times – Rabu(27/12) sekitar pukul 15.36 WIB, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara kembali meletus dengan amplitudo 120 milimeter dan durasi 500 detik.
Gunung Sinabung Kembali Meletus

1. Letusan disertai awan panas
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam rilis yang diterima IDN Times mengungkapkan, pos pengamatan Gunung Sinabung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan, telah terjadi letusan yang disertai awan panas, dengan jarak luncur 3.500 meter ke arah Tenggara - Timur dan 4.600 meter ke arah Selatan - Tenggara. Angin bertiup kea rah Timur - Tenggara.
“Dari puncak kawah, keluar asap disertai abu vulkanik berwana kelabu hitam yang disertai dengan tekanan sedang hingga kuat,”jelasnya.
2. Status awas diberlakukan
Hujan abu vulkanik jatuh di beberapa di desa di sekitar Gunung Sinabung. Dan hingga kini, aktivitas vulkanik Gunung Sinabung terbilag masih tinggi.
“Status awas atau level 4 sudah diberlakukan,” jelasnya.
3. Tidak ada korban jiwa
Ribuan penduduk mengalami dampak langsung dari hujan abu vulkanik akibat letusan Gunung Sinabung. Namun demikian belum dilaporkan ada korban jiwa.
“Sementara ini, belum ada korban jiwa, dan tidak ada kepanikan masyarakat. Hujan abu menyebar di beberapa tempat seperti di Desa Sukanalu, Kota Tonggal, Kuta Tengah, Gamber, Berastepu, Jeraya, Pintu Besi, dan beberapa desa lain di sektor timur,” jelas Sutopo.
4. PVMBG imbau warga jauhi lokasi 3 km dari puncak
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun merekomendasikan masyarakat dan pengunjung agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak.
“Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung, agar tetap waspada terhadap ancaman bahaya lahar. Mengingat telah terbentuk bendungan alam di hulu Sungai Laborus,” tutup Sutopo.