Jakarta, IDN Times - Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam pidato Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 sempat membahas mengenai komitmen penegakkan hukum tanpa pandang bulu.
Menanggapi pernyataan itu, Guru Besar Universitas Negeri Makassar (UNM) Harris Arthur Hedar, menilai, ada berbagai tantangan yang harus dihadapi Prabowo. Di antaranya adanya gesekan penolakan karena budaya transaksional sudah menjamur, mafia peradilan, hingga hambatan karena kepentingan politik tertentu.
“Adanya resistensi internal birokrasi hukum yang sudah lama terbiasa dengan budaya transaksional, bukan hal mudah untuk diubah. Di sisi lain, kecenderungan intervensi politik dari para pemilik kepentingan juga bisa menghambat jalannya pembaruan. Hal ini yang harus betul betul dicermati,” kata dia dalam keterangannya, Sabtu (16/8/2025).