Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Diskusi Forum Jurnalis Kesehatan tentang Kanker Payudara di Westin, Jakarta Selatan, Senin (29/9/2025)/ IDN Times Dini Suciatiningrum
Diskusi Forum Jurnalis Kesehatan tentang Kanker Payudara di Westin, Jakarta Selatan, Senin (29/9/2025)/ IDN Times Dini Suciatiningrum

Intinya sih...

  • Antusiasme masyarakat cukup tinggi dalam program Cek Kesehatan Gratis

  • Sebanyak 2 juta perempuan telah melakukan skrining kanker payudara

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto sudah berjalan hampir sembilan bulan sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025. Salah satu layanan yang ditawarkan yakni skrining kanker payudara.

Berdasarkan data Kemenkes, tercatat ada 66.271 kasus baru kanker payudara di Tanah Air, sedangkan kematian akibat kanker ini mencapai 22.598 kasus.

"Penanggulangan kanker payudara saat ini sedang terus dilakukan upaya percepatan untuk menuju tata laksana yang arahnya adalah menurunkan mortalitas akibat kanker ini," kata Ketua Tim Kerja Penyakit Kelainan Darah dan Imunologi Kemenkes, Endang Lukitosari, dalam acara Forum Jurnalis Kesehatan "Menurunkan Kematian Akibat Kanker Payudara di Indonesia" di Jakarta Selatan, Senin (29/9/2025).

1. Antusiasme masyarakat cukup tinggi

Cek kesehatan gratis yang dilakukan anak-anak muda Kota Medan di Hari Tanpa Tembakau Sedunia (dok.Tobacco Control)

Endang mengatakan, berdasarkan data, banyak masyarakat yang memanfaatkan cek kesehatan gratis ini dengan melakukan skrining awal kanker payudara.

"Sepertinya kita punya tren yang positif, di mana banyak antusiasme masyarakat cukup banyak ikut CKG tentunya ada kelemahan didata perlu by name by address untuk dapat tindak lanjut bukan hanya datang lakukan CKG," kata dia.

2. Sebanyak dua juta perempuan lakukan skrining kanker payudara

ilustrasi Hari Kesadaran Kanker Payudara (pexels.com/Miguel Á. Padriñán)

Berdasarkan data, dari total 8,97 juta perempuan usia 30–69 tahun yang menjadi sasaran, baru 2.879.696 orang atau sekitar 32,1 persen yang memanfaatkan layanan deteksi dini kanker payudarq.

"Melalui metode SADANIS (pemeriksaan payudara klinis oleh tenaga kesehatan), sebanyak 2.863.272 orang sudah menjalani pemeriksaan," kata dia.

3. Sebanyak 99 persen dinyatakan nornal

Dengan pengetahuan, deteksi dini, dan keberanian untuk bertindak, kanker payudara bisa dilawan.(IDN Times/Foto : ilustrasi)

Endang mengungkapan, sebanyak 2.851.341 orang atau 99,58 persen dinyatakan normal, 11.404 orang atau 0,4 persen ditemukan benjolan, dan 1.273 orang atau 0,04 persen dicurigai kanker payudara.

Selain itu, pemeriksaan USG payudara baru diikuti oleh 478.819 orang atau 16,63 persen dari total peserta. Sebagian besar 474.095 orang atau 99,01 persen hasilnya normal, tetapi ada 1.300 orang 0,27 persen terdeteksi simple cyst dan 3.715 orang 0,78 persen non-simple cyst.

4. Upgrade layanan rumah sakit

Rumah Sakit PMC yang berada di Sampang, Maos, Cilacap mentargetkan tahun 2027 mncapai standar kesehatan global. (IDM Times/Foto : Dok. RS PMC)

Endang mengatakan, pemerintah saat ini tidak hanya fokus pada peningkatan partisipasi masyarakat, tetapi juga pada pemenuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung deteksi dini hingga diagnosis.

“Salah satu quick win dari pemerintah, kesehatan adalah upgrade layanan rumah sakit. Nah, yang didorong adalah agar layanan di tingkat kawasan kota bisa memenuhi standar layanan medis yang memadai, sementara di tingkat provinsi setara dengan layanan rujukan paripurna dan utama,” ucap Endang.

Editorial Team