23 Korban Demo Kerusuhan Wamena Dirujuk ke Jayapura

Semoga kondisi di Wamena segera kondusif, ya!

Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Aloysius Giyai, mengatakan bahwa ada 23 orang korban demo kerusuhan Wamena yang dirujuk ke Jayapura.

Kerusuhan yang pertama kali terjadi pada, Senin (23/9) pukul 09.00 WIT itu, juga telah memakan korban dari sejumlah bangunan seperti rumah dinas, ruko, dan kantor Bupati dibakar massa.

"Dari 23 pasien itu, 12 pasien dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, dua pasien dirawat di RSUD Abepura, empat pasien dirawat di RSUD Youwari, Sentani, Kabuptan Jayapura dan lima pasien dirawat di Rumah Sakit Marthen Indey Jayapura," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Santu (28/9).

1. Masih ada 109 korban lainnya

23 Korban Demo Kerusuhan Wamena Dirujuk ke JayapuraIDN Times/Yuda Almerio

Dikatakan Aloysius, saat ini masih ada 109 korban lainnya. Di antaranya 77 orang korban luka yang tengah dirawat inap di RSUD Wamena, Jayawijaya, dan 32 lainnya meninggal dunia.

"Armada mobil ambulans yang disiagakan untuk mengangkut korban sebanyak 25 mobil ambulans. Dari 25 mobil ambulans itu, sembilan di antaranya disiagakan di Wamena, kemudian 16 mobil ambulans siaga di Jayapura," jelas dia.

Baca Juga: [BREAKING] Pedagang Dekat Bandara di Papua Tewas Tertembak

2. Informasi data korban

23 Korban Demo Kerusuhan Wamena Dirujuk ke JayapuraANTARA FOTO/Marius Wonyewun

Lebih lanjut, Aloysius mengatakan dirinya mendapatkan data terkait pasien yang dirawat inap serta meninggal dunia diperoleh dari RSUD Wamena, Lanud Jayapura, KKP Jayapura, Kasdam XVII, Kodim Wamena, Polres Wamena, Posko Wamena dan Dinas Kesehatan Papua.

"Data ini yang disampaikan kepada Gubernur Papua, Lukas Enembe," ungkapnya.

3. Kerusuhan dipicu berita hoaks

23 Korban Demo Kerusuhan Wamena Dirujuk ke JayapuraANTARA FOTO/HO

Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, menjelaskan bhwa pada Senin (23/9) pukul 07.00 WIT bertempat di Kota Wamena, terjadi aksi anarkis yang dilakukan sekelompok massa dan anak sekolah SMA.

Aksi itu dilatarbelakangi berita hoaks tentang dugaan tindakan rasisme kepada salah satu siswa SMA PGRI Wamena.

"Yang mengakibatkan terjadinya pembunuhan, penganiayaan, dan pembakaran sejumlah kantor pemerintah, fasilitas umum, dan pemukiman warga masyarakat," jelasnya.

Baca Juga: Kerusuhan di Wamena, 9 Perantau Minang Meninggal Dunia 

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya