Netizen Luruskan Pernyataan Paus Fransiskus soal Pasangan Sesama Jenis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pernyataan Paus Fransiskus dalam sebuah film dokumenter kini menjadi perdebatan di ruang publik. Di film itu, Paus menilai pasangan sesama jenis seharusnya diizinkan untuk membentuk "serikat sipil".
Kini, pernyataan pemimpin tertinggi umat Katolik tersebut mendapat beragam komentar dari netizen di media sosial Twitter. Ada yang mendukung, ada yang tidak.
Akun @goenawanXX misalnya, dia menolak pernyataan tersebut. Menurut dia, lebih baik melegalkan perceraian dibanding hubungan sesama jenis.
"Daripada melegalkan hubungan sesama jenis, sebagai pengikut kafirun saya lebih suka Paus melegalkan perceraian atau nikah dua, sama-sama melanggar sunatullah. Karena semua diciptakan berpasang-pasangan," tulisnya seperti dikutip IDN Times, Kamis (22/10/2020).
Sementara beberapa netizen lainnya meluruskan pernyataan Paus Fransiskus yang sempat menjadi perdebatan tersebut. Apa kata mereka?
1. Sebagian netizen meluruskan pernyataan Paus
Meski ada yang menolak, ada juga yang mendukung pernyataan Paus. Menurut mereka, Paus ingin kaum minoritas seperti LGBT terlindungi.
"Sri Paus bukan ingin membenarkan pernikahan sejenis lho ya. Tapi beliau ingin agar kaum minoritas LGBT terlindungi. Dengan mereka terlindungi, maka proses rehabilitasi mereka juga lebih baik. Mereka akan cepat sadar, bahwa LGBT itu salah," tulis @SabilTahda.
Sementara itu akun @theresinta menilai banyak masyarakat yang salah menilai pernyataan tersebut. Menurut dia, Paus memberi dukungan hukum kepada pasangan sesama jenis.
"Banyak yang salah tangkap ini. Paus gak mendukung secara agama, tapi lebih ke arah dukungan hukum. Karena mereka tetaplah manusia, walau orientasi seksualnya berbeda dari yang normal," ucap dia.
Baca Juga: Paus Fransiskus Beri Dukungan Bagi Pasangan Sesama Jenis
2. Paus Fransiskus beri dukungan kepada pasangan sesama jenis
Diberitakan sebelumnya, dalam sebuah film dokumenter, Paus menilai pasangan sesama jenis seharusnya diizinkan untuk membentuk "serikat sipil".
Stasiun berita BBC, Rabu, 21 Oktober 2020 melaporkan film dokumenter itu tayang pada pekan ini dalam Festival Film Roma dan disutradarai oleh Evgeny Afineevsky.
"Kaum homoseksual memiliki hak untuk berkeluarga. Mereka juga adalah anak-anak Tuhan dan berhak untuk berada dalam sebuah keluarga. Tidak ada satu pun orang yang sepatutnya dibuat menjadi sengsara hanya karena hal tersebut," ungkap Paus Fransiskus di film itu.
"Apa yang seharusnya kita buat adalah undang-undang serikat sipil. Dengan cara itu, mereka akan dilindungi di bawah payung hukum," tutur dia lagi.
3. Ini kali pertama Paus Fransiskus menyatakan dukungan secara terbuka bagi serikat sipil pasangan gay
Stasiun berita CNN hari ini melaporkan di dalam film dokumenter itu juga menggambarkan karya dan pandangan Paus Fransiskus terhadap isu-isu lain seperti perubahan iklim, migrasi, dan kesetaraan terhadap akses ekonomi. Film itu rencananya juga akan ditayangkan di Festival Film SCAD di Amerika Utara pada Minggu, 25 Oktober 2020.
Dalam wawancara sebelumnya, Paus Fransiskus memang tidak menolak pembentukan serikat sipil bagi pasangan sesama jenis. Tetapi, ini menjadi kali pertama, ia menyatakan secara terbuka dukungan agar ada payung hukum bagi kaum LGBT.
Komentar Paus Fransiskus bertolak belakang dengan pendahulunya, Benedict XVI yang jadi perbincangan publik setelah melabeli pasangan homoseksual "kejahatan moral." Menurut Pastor James Martin, pemimpin umat Katolik yang mendukung dibangunnya gereja bagi kaum gay di AS dan Polandia, dengan adanya pernyataan dari Paus Fransiskus akan membuat pastor di negara lainnya berpikir ulang soal adanya payung hukum bagi pasangan homoseksual.
"Ia menciptakan tempat bagi baru bagi kaum LGBT. Dia menyatakannya secara terbuka dan disampaikan secara jelas. Secara sederhana bukan berarti ia menoleransi, tetapi mendukung (dibentuknya serikat sipil bagi pasangan homoseksual)," kata Martin.
Baca Juga: Paus Fransiskus: Warga Miskin Harus Didahulukan Dapat Vaksin COVID-19