Hari Pertama Jadi Menko Polhukam, Hadi Sowan ke Kantor PBNU

22 Feb 2024, 14:25 WIB

Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto ketika menemui Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf pada 22 Februari 2024. (Dokumentasi Kemenko Polhukam)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Hadi Tjahjanto sehari dilantik langsung menyambangi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Kamis (22/2/2024) .

Menurut Hadi, PBNU menjadi tempat pertama yang perlu disambangi karena merupakan ormas besar yang memegang falsafah keagamaan. Falsafah itu dipegang kuat, mulai dari struktural hingga kultural.

"Oleh sebab itu, memiliki peran yang besar untuk memberikan kontribusi terhadap situasi yang kondusif seperti saat ini usai Pilpres dan Pileg 14 Februari 2024," ujar Hadi di Kantor PBNU, Jakarta Pusat.

Menurutnya, bukan kali pertama ia berkunjung ke kantor PBNU. Dulu ketika masih menjabat sebagai Panglima TNI, ia sudah empat kali menyambangi PBNU.

Hadi langsung ditemui oleh Ketua PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) itu berharap PBNU bisa ikut membantu menjaga situasi di Tanah Air agar tetap kondusif usai pemungutan suara.

"Beliau, Gus Yahya, sangat setuju dan mendukung sehingga seluruh proses pembangunan yang sedang berjalan ini bisa berjalan dengan baik dan langsung bisa dirasakan oleh masyarakat. Insya Allah dengan hubungan kita semua, maka kondisi yang kondusif ini bisa tetap terjaga," tutur dia.

1. Hadi akui tugas utama Menko Polhukam harus jaga situasi kondusif

Menko Polhukam terpilih, Hadi Tjahjanto ketik berkunjung ke PBNU. (Dokumentasi Kemenko Polhukam)

Hadi mengatakan, agenda utamanya sebagai Menko Polhukam selama delapan bulan ke depan, yakni menjaga kondisi di dalam negeri tetap aman serta tenteram. Kondisi yang kondusif itu harus tetap terjaga hingga pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.

"Oleh sebab itu, agenda penting yang harus saya lakukan adalah berkoordinasi dengan tokoh-tokoh, kemudian ormas. Ini adalah bagian dari komponen bangsa yang harus dipegang erat," kata dia.

Hadi mengaku sudah bertemu dengan Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri, Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo. Berdasarkan laporan dari kedua pejabat tinggi itu, kondisi keamanan di Tanah Air sangat kondusif.

Ia menambahkan, sebagai seorang individu yang memegang adat ketimuran, Hadi juga akan sowan ke kediaman eks Menko Polhukam, Mahfud MD.

"Beliau kan senior dan pejabat sebelum saya," ucapnya.

2. Hadi minta bantuan PBNU jaga kondisi tetap kondusif usai pemilu

Menko Polhukam terpilih, Hadi Tjahjanto (kiri) dan Ketua Umum PBNU, Dr. KH Yahya Cholil Staquf. (Dokumentasi Kemenko Polhukam)

Hadi menuturkan, dia meminta bantuan agar NU melakukan sejumlah kegiatan. Lalu, disampaikan pesan kepada masyarakat untuk tetap tenang usai pemungutan suara.

"NU ini kan ormas yang besar dan sampai ke daerah-daerah. Juga memiliki satu kekuatan. Apabila ada permasalahan-permasalahan, tentu yang utama harus ciptakan rasa tenang," kata Hadi.

Ia menambahkan, kegiatan yang diadakan oleh NU untuk merajut persatuan dan kesatuan sudah rutin digelar. Tetapi, kali ini kegiatan tersebut dimanfaatkan untuk mengajak hati masyarakat agar tetap tenang.

"Jadi, kondisi tetap aman, senyum dan tidak gontok-gontokan. Kan sifat Bangsa Indonesia seperti itu," ucapnya.

3. PBNU siap bantu Kemenko Polhukam ciptakan kondisi yang kondusif

Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto ketika menemui Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf pada 22 Februari 2024. (Dokumentasi Kemenko Polhukam)

Sementara itu, pria yang akrab disapa Gus Yahya memuji cara kerja Hadi yang cepat. Sambil berseloroh, Gus Yahya menyebut itu merupakan cara kerja orang NU.

"Ini Menko yang gak mengko-mengko (nanti-nanti), langsung (kerja). Saya bilang pada teman-temen, ndak usah heran, orang NU ya memang begitu," ujar Gus Yahya.

Ia juga menyampaikan bahwa PBNU siap bekerja sama dengan Kemenko Polhukam.

"Insya Allah kita mampu menjaga keadaan masyarakat ini supaya tetap kondusif supaya semua hal yang harus kita lakukan untuk memenuhi hajat hidup rakyat banyak, mengatasi masalah-masalah yang dihadapi rakyat, bisa terus kita laksanakan. Dan agar agenda masa depan yang sudah kita rencanakan bisa kita terus lakukan," tuturnya.