Azyumardi Azra Sebut 3 Alasan Reuni 212 Tidak Efektif 'Melawan' Jokowi

Benarkah Reuni 212 bentuk politik identitas?

Jakarta, IDN Times - Politik identitas berhasil membuat Donald Trump mengalahkan Hillary Clinton dalam pemilihan presiden Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Kemenangan yang sangat mengejutkan. Karena saat itu berbagai survei mengunggulkan Hillary.

Sejumlah kelompok pun lantas ingin mencoba 'resep' Donald Trump tersebut, termasuk di Indonesia. Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Azyumardi Azra menyebutkan salah satu bentuk politik identitas adalah aksi 212.

"Apabila di Indonesia, misal kayak aksi 212 bicara 'Apabila Donald Trump bisa menang pemilu di AS karena politik identitas, kenapa kita gak?' itu yang mereka katakan," kata Azra, sapaan Azyumardi, di sebuah diskusi di Kedutaan Besar Belanda, Kuningan, Jakarta, Kamis (6/12).

Azyumardi mengatakan politik identitas tidak akan laku di Indonesia. Kenapa, ya?

1. Beberapa pemimpin aksi 212 yang asli telah berlabuh ke kubu petahana

Azyumardi Azra Sebut 3 Alasan Reuni 212 Tidak Efektif 'Melawan' JokowiAksi 212 jilid 1 pada 2 Desember 2016 (Facebook/Presiden Joko Widodo)

Nama Ma'ruf Amin menjadi contoh paling nyata aksi 212 sudah tidak lagi berpengaruh dalam upayanya membentuk politik identitas agama.

Ma'ruf tercatat sebagai salah satu penggerak dan juga ketua dewan penasihat koperasi 212. Aksi 212 kala itu digerakkan untuk melengserkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari kursi Gubenur DKI Jakarta karena dianggap telah menghina Alquran. Aksi itu juga kerap mengkritik pemerintahan Joko Widodo.

Nama lainnya adalah eks pengacara pimpinan FPI Rizieq Shihab, Kapitra Ampera, yang kini menjadi kader PDIP. Partai adalah partai penyokong utama Ahok dan Jokowi.

"Saya pikir kita seharusnya tidak terlalu terpengaruh dari dampak aksi 212 minggu lalu. Mengapa? karena gerakan ini telah terpecah belah terlalu banyak. Misalnya salah satu ketua aksi 212 ini adalah Ma'ruf Amin, cawapres Jokowi. Kedua adalah Kapitra Ampera yang jadi kader PDIP," kata Azra.

Baca Juga: Prabowo Kesal Aksi 212 Tak Diliput, Kubu Jokowi Sarankan Pakai Medsos

2. Tidak semua anggota dua organisasi Islam besar ikut aksi itu

Azyumardi Azra Sebut 3 Alasan Reuni 212 Tidak Efektif 'Melawan' JokowiANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Anggota dari Muhammadiyah dan Nahdlatul 'Ulama, dua organisasi besar di Indonesia, disebut Azra tidak semuanya hadir dalam aksi 212 itu, hanya sebagian.

Ia menilai yang datang aksi itu kebanyakan adalah anggota Partai Gerindra dan PKS, serta eks HTI.

"Mayoritas dari mereka gak datang. Yang datang minggu lalu kebanyakan anggota PKS atau Gerindra dan juga anggota organisasi HTI yang telah dibubarkan," ujarnya.

3. Tidak ada dalam catatan sejarah politik identitas bisa menang dalam pemilu

Azyumardi Azra Sebut 3 Alasan Reuni 212 Tidak Efektif 'Melawan' JokowiIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Azra melanjutkan bahwa politik identitas tidak akan memenangi pemilu, merujuk pada catatan sejarah Indonesia.

"Saya gak berpikir politik identitas Islam yang mungkin populer atau mungkin menjadi kekuatan politik di Indonesia, kenapa? Karena tidak ada yang bisa dijadikan contoh dalam sejarah di Indonesia," katanya.

"Saya gak terlalu pesimistis dengan masa depan Indonesia, saya gak pikir politik identitas yang kian meningkat di beberapa negara termasuk Belanda, saya gak tahu di Belanda dan juga AS karena Donald Trump," imbuhnya.

4. Reuni 212

Azyumardi Azra Sebut 3 Alasan Reuni 212 Tidak Efektif 'Melawan' JokowiIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Aksi 212 awalnya ditunjukkan untuk menentang petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang maju dalam Pilkada DKI 2017. Ahok kala itu didemo berkali-kali yang kemudian dikenal dengan Aksi Bela Islam. Ia di demo karena dianggap menista agama akibat ucapannya di Kepulauan Seribu pada September 2016.

Dua tahun berselang, aksi itu kembali digelar dengan nama Reuni 212 di Monumen Nasional (Monas). Banyak yang menduga aksi ini sarat nuansa politik karena digelar menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden.

Baca Juga: Kubu Jokowi Heran Kenapa Prabowo Marah Reuni 212 Tak Banyak Diliput

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya