Mau Menang Pilpres: Jokowi dan Prabowo Harus Menangi Hati Millennials

Sudah punya pilihan?

Jakarta, IDN Times - Direktur Poltracking, Hanta Yudha, menilai ada dua hal yang akan menjadi penentu kemenangan dalam Pilpres 2019. Selain siapa pasangan calonnya, Hanta menyebut sosok di belakang pasangan calon juga akan menentukan suara pemilih.

“Para tim pemenangannya yang akan jadi wajah etalase bagi pemilih. Karena itu memilih tim juga harus cerdik, baik secara strategi maupun pillihan orang-orangnya sebagai komunikator, sebagai jubirnya dan seterusnya,” kata Hanta dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/9).

Faktor kedua adalah segmentasi pemilih seperti ibu-ibu dan anak muda, khususnya millennials.

“Pemilih muda atau millennials yang sangat melek informasi yang sangat terkoneksi dengan medsos, jadi pendekatannya berbeda. Pendekatan itu baik kontennya, maupun strateginya maupun isinya harus lebih detail,” ujarnya.

Lalu siapa yang lebih potensial dalam menggaet suara milenial untuk Pilpres 2019 ini?

1. Kedua kubu punya potensi

Mau Menang Pilpres: Jokowi dan Prabowo Harus Menangi Hati MillennialsIDN Times/Sukma Shakti

Hanta menilai kedua kubu punya potensi meraih suara dari generasi millennials. Misal dari kubu Joko Widodo sebagai capres yang dinilai sudah menjadi ikon bagi millennials. Sementara untuk kubu Prabowo ada Sandiaga Uno.

Dua-duanya punya potensi nanti harus diuji dengan survei tapi dua duanya punya potensi,” sebut Hanta. 

Baca Juga: Ma’ruf Amin Jadi Cawapres, PSI Tetap Dukung Jokowi

2. Jokowi dan Sandiaga punya gaya anak muda

Mau Menang Pilpres: Jokowi dan Prabowo Harus Menangi Hati MillennialsANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Jokowi dan Sandiaga dinilai punya gaya dan komunikasi termasuk berpakaiannya. Hal itu dinilai Hanta akan menjadi totonan yang menarik.

“Karena dua-duanya punya strategi energik untuk mengambil ceruk pemilih millennials, tinggal strateginya saja,” kata Hanta.

3. Memahami masalah anak muda

Mau Menang Pilpres: Jokowi dan Prabowo Harus Menangi Hati MillennialsANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Meraih suara dari anak muda tidaklah mudah. Menurut Hanta, selain akan muda memiliki partisipasi lebih rendah, anak muda juga suka galau dalam menentukan pilihan mereka. Hanta pun memberikan sejumlah tips agar kedua kubu bisa meraih suara millennials lebih maksimal.

“Jadi pedekatannya harus tepat soal partisipasi, dorong mereka untuk terlibat, gunakan bahasa bahasa anak muda, kemudian capresnya-cawaprenya agar anak muda bilang ini gua banget, kira kira harus ada strategi itu,” jelasnya.

“Kedua soal pemantapan harus dengan treatment pendekatan strategi itu harus berdasarkan basis data survei yang akurat,” imbuhnya.

Baca Juga: Ma’ruf Amin Jadi Cawapres, PSI Tetap Dukung Jokowi

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya