Waspada Cuaca Ekstrem, Bisa Picu Banjir di Sejumlah Daerah

BMKG menilai curah hujan ekstrem jadi penyebab banjir Kalsel

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan agar daerah-daerah di Indonesia, mewaspadai potensi cuaca ekstrem dan adanya potensi banjir dalam beberapa hari ke depan.

"Untuk tujuh hari ke depan kondisi cuaca sangat dipengaruhi dinamika atmosfer, baik yang bersifat lokal, regional, maupun global," kata Deputi Meteorologi BMKG Guswanto seperti dikutip dari ANTARA, Sabtu (23/1/2021).

Baca Juga: DKI Jakarta Siaga Banjir, Waspadai Bahaya Penyakit Leptospirosis

1. Hujan esktrem sampai 26 Januari

Waspada Cuaca Ekstrem, Bisa Picu Banjir di Sejumlah DaerahIlustrasi Suasana Hujan di Perkotaan (IDN Times/Besse Fadhilah)

Potensi hujan ekstrem diprediksi sampai 26 Januari 2021 dan terjadi di Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Papua Barat, dan Papua.

Hujan ekstrem tersebut sangat berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor yang dapat membahayakan publik, serta hujan lebat disertai kilat/petir dan gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran dan penerbangan.

"Beberapa daerah yang berpotensi mengalami hujan ekstrem dalam dua hari berturut-turut dimohon untuk meningkatkan kewaspadaan seperti NTB pada 24-25 Januari dan Jawa Timur pada 25-26 Januari," kata Guswanto.

2. Awas hujan lebat di wilayah-wilayah ini

Waspada Cuaca Ekstrem, Bisa Picu Banjir di Sejumlah DaerahIlustrasi Suasana Hujan di Perkotaan (IDN Times/Besse Fadhilah)

BMKG juga meminta masyarakat mewaspadai potensi terjadinya hujan lebat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.

Sementara hujan dengan intensitas lebat di wilayah perairan berpotensi terjadi di Selat Malaka, Laut China Selatan, Samudra Hindia barat Bengkulu hingga selatan NTT, perairan Barat Bengkulu hingga selatan NTT, Laut Jawa bagian timur, Selat Sunda, Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali, Laut Flores, Laut Banda bagian selatan, Laut Timor, Laut Maluku bagian utara, Laut Sulawesi, perairan Utara Halmahera hingga Papua, Laut Arafuru, dan Samudra Pasifik Utara Papua.

3. BMKG peringatkan wilayah yang berpotensi banjir

Waspada Cuaca Ekstrem, Bisa Picu Banjir di Sejumlah DaerahIlustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Dengan adanya potensi cuaca ekstrem tersebut, berdasarkan analisis terintegrasi dari data BMKG, PUPR dan BIG, perlu diwaspadai daerah yang diprediksi berpotensi banjir kategori menengah pada Dasarian III (sepuluh hari ke-3) di bulan Januari 2021.

Daerah-daerah itu yakni Banten bagian selatan, Jawa Barat bagian tengah dan timur, sebagian besar Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Jawa Timur bagian tengah dan timur, Bali bagian utara, Nusa Tenggara Barat bagian utara, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah bagian tenggara, Sulawesi Selatan bagian selatan, Sulawesi Tenggara bagian utara, Maluku Utara dan Papua Barat wilayah Kepala Burung dan Provinsi Papua bagian tengah.

4. Banjir di Kalsel karena hujan ekstrem dan lingkungan yang rusak

Waspada Cuaca Ekstrem, Bisa Picu Banjir di Sejumlah DaerahPresiden Joko Widodo yang berada di dalam mobil kepresidenan melintasi banjir di Desa Pekauman Ulu, Kabupaten banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/1/2021) (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, curah hujan ekstrem yang terjadi selama beberapa hari di wilayah Kalimantan Selatan serta kapasitas daya dukung lingkungan yang rusak, menyebabkan terjadinya banjir di daerah tersebut.

"Tercatat curah hujan dua hari berturut-turut mencapai sekitar 300 mm, umumnya curah hujan satu bulan di Kalsel 330 mm, artinya curah hujan yang biasa untuk satu bulan turun dalam waktu dua hari ditambah daya dukung lingkungan yang tidak bisa merespons hujan ekstrem sehingga banjir," katanya.

"Jadi memang ada pengaruh lahan, meski cuaca juga berpengaruh, menurut kami dua-duanya itu berperan. Kalau lingkungan mendukung tentu dampaknya tidak akan terlalu besar, juga sebaliknya kalau hujannya tidak terlalu ekstrem mungkin juga tidak terjadi banjir besar," dia menambahkan.

Baca Juga: Gempa Sulawesi dan Banjir di Kalsel, Ini Daftar Kerugian Negara

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya