Polisi Dalami Video yang Diduga Pilot Susi Air

TNI-Polri tidak lakukan penyerangan menggunakan bom

Timika, IDN Times – Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2023, Kombespol Donny Charles Go, akhirnya angkat bicara terkait beredarnya video pilot Susi Air, korban penyanderaan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Video yang berdurasi 1 menit 38 detik itu, menampilkan sosok yang diduga Kapten Philip Mark Mehrtens sedang duduk dikawal dua anggota KKB dan menyampaikan bahwa dirinya baik-baik saja.

1. TNI-Polri akan dalami video tersebut

Polisi Dalami Video yang Diduga Pilot Susi AirPilot Susi Air didampingi dua anggota TPNPB KODAP III Ndugama-Derakma. (IDN Times/Istimewa)

Menanggapi itu, Kombespol Donny mengatakan bahwa pihaknya, yakni TNI-Polri akan mendalami video tersebut. 

"Terlepas video ini benar atau rekayasa, namun aparat penegak hukum dalam hal ini Polri dan TNI melalui Ops Damai Cartenz masih akan mendalami video tersebut," ujarnya, Rabu (26/4/2023) malam via pesan singkat.

Di samping itu, menurutnya ada informasi penting yang didapat melalui video itu, yaitu mengenai kondisi pilot saat ini.

"Ada informasi penting yang ditunjukkan bahwa kondisi Pilot dalam keadaan hidup dan sehat sesuai dengan hasil analisa Tim ahli Gabungan TNI-Polri," ungkapnya.

Baca Juga: 3 Bulan Disandera, Pilot Susi Air Sebut Dirinya Dalam Kondisi Baik

2. TNI-Polri tidak melakukan penyerangan menggunakan bom

Polisi Dalami Video yang Diduga Pilot Susi AirKasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2023, Kombespol Donny Charles Go. SIK. (IDN Times/Istimewa)

Kombes Donny juga menegaskan bahwa dalam misi penyelamatan pilot Susi Air, aparat TNI-Polri tidak pernah menggunakan bom. 

Kata dia, informasi tersebut hanyalah sebuah propaganda yang sengaja dibuat untuk menyudutkan TNI-Polri.

"Selama ini, aparat TNI dan Polri yang berada di lapangan hanya berupaya untuk mempersempit ruang gerak KKB yang menyandera pilot susi air dan kalaupun ada serangan dari TNI-Polri, tentunya itu merupakan tembakan balasan atas serangan KKB yang mengancam jiwa masyarakat sipil dan anggota TNI-Polri," jelas Donny.

"Dengan demikian sekali lagi kami tegaskan, aparat TNI-Polri tidak menggunakan Bom saat bertugas di lapangan," imbuhnya.

3. TNI-Polri tetap mengedepankan pendekatan persuasif

Polisi Dalami Video yang Diduga Pilot Susi AirKordinasi tim gabungan dalam melakukan operasi smart approach. (IDN Times/Istimewa)

Kombes Donny menyampaikan bahwa hingga saat ini pihaknya masih mengedepankan pendekatan persuasif dalam misi penyelamatan pilot Susi Air. 

"Sampai dengan saat ini, TNI- Polri tetap berupaya mengedepankan pendekatan persuasif agar pilot Susi air yang disandera dapat dibebaskan dengan selamat dan sehat," pungkasnya.

Untuk diketahui, video tersebut adalah video yang disebarkan kepada awak media oleh Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, pada Rabu (26/4/2023) pagi via WhatsApp. 

Di dalam video itu, tampak sosok yang diduga Kapten Philip Mark Mehrtens menjelaskan bahwa selama tiga bulan dirinya disandera, kondisinya masih dalam keadaan baik. 

"Selamat siang, hari ini, hari Senin tanggal 24 April tahun 2023. Sekarang, hampir tiga bulan dari waktu OPM tangkap saya di Paro. Saya masih hidup, masih sehat. Saya makan baik, minum baik," kata Kapten Philip.

"Saya tinggal bersama orang di sini, duduk bersama, jalan bersama, istirahat bersama, tidak ada masalah dengan saya," lanjut Philip. 

Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa TNI-Polri telah melakukan penyerangan menggunakan bom yang mana dapat membahayakan nyawanya serta orang-orang di sekitarnya. 

"Indonesia lepas bom di daerah sini, jadi tidak usah, Kalau lepas bom, itu bahaya untuk saya dan orang-orang di sini," jelas dia.

Baca Juga: TPNPB-OPM Rilis Video Pilot Susi Air, Minta Hentikan Operasi Militer

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya