Jakarta, IDN Time - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melihat kondisi sejumlah anak stunting di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Triputra Persada Hijau, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (31/1/2023).
Pantauan IDN Times, Heru yang mengenakan kemeja putih berbincang dengan sejumlah ibu yang memiliki anak stunting.
"Anaknya dikasih makan apa," tanya Heru di lokasi.
"Ya makan nasi Pak, kasih susu juga," ujar seorang ibu sambil mengelus rambut anaknya.
Kader setempat melaporkan, di Semper Barat terdapat 50 kasus stunting, sementara 21 di antaranya sudah lulus stunting.
Anak yang lulus stunting memamerkan sertifikat di depan Heru, sementara anak-anak yang masih berjuang agar lulus stunting berbincang dengan sejumlah kader.
Salah satu orang tua yang anaknya belum lulus stunting yakni Eni mengatakan, anaknya yang berusia 4 tahun dinyatakan stunting karena tinggi dan berat badannya yang tidak ideal yakni hanya 11 kilogram.
Eni mengakui, saat melahirkan anaknya pernah dirawat di rumah sakit selama dua minggu karena dehidrasi.
"Berat badan saat lahir normal 3,1 kilogram tetapi seminggu kemudian harus dirawat karena dehidrasi, mulai dari situ berat badan turun," katanya.
Eni merasa sudah memberikan yang terbaik untuk buah hatinya, mulai memberikan makanan bergizi sampai beri susu. Dia berharap anaknya bisa segera lulus stunting.
"Harapannya lulus stunting," katanya.
Heru mengatakan, kedatangannya ke RPTRA Cilincing merupakan tindak lanjut dari laporan BKKBN dan BPS tentang laporan stunting di DKI Jakarta.
"Hari ini saya dengan Kadinkes meninjau di Semper Barat tadi malam saya kontak Pak Wali terkait hasil rapat kemarin dari BKKBN dan BPS. Saya ingin lihat langsung kondisi stunting dan penanganannya," kata Heru.
Sebagai salah satu langkah penurunan stunting, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan profiling (pencatatan dan pemetaan) data risiko stunting.
Langkah ini diharapkan dapat mempertajam arah intervensi terhadap program penanganan stunting di Kota Jakarta.
“Dalam waktu dekat ini, akan ditetapkan sampel-sampel untuk memastikan data-data yang ada di Carik Jakarta yang sudah terkoneksi di BKKBN itu, sasarannya tepat. Kalau sampel itu sudah tepat, nanti akan di-profiling untuk penanganan stunting, juga kemiskinan ekstrem,” kata Heru.