Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengkritisi pernyataan Presiden Prabowo tentang pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel jika mengakui kemerdekaan Palestina. HNW memahami, pernyataan itu bentuk implementasi dari solusi dua negara (two state solution) demi mengakhiri konflik Israel-Palestina.
HNY mengingatkan, solusi yang diusulkan negara-negara Arab itu selalu ditolak Israel. Oleh karena itu, HNW meminta Prabowo lebih fokus memperjuangkan kemerdekaan Palstina.
Menurutnya, pernyataan rencana pembukaan hubungan diplomatik itu tak buru-buru disampaikan. Setidaknya, sampai kemerdekaan Palestina betul-betul terealisasi.
“Solusi dua negara ini memang bukan suatu hal yang baru. Sejak tahun 2002 sudah dimunculkan, tetapi sejak saat itu sampai sekarang Israel selalu menolak two state solution" itu," kata HNW dalam keterangannya, Jumat (30/5/2025).
Konsensus Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab di Kairo pada akhir Maret menolak genosida oleh Israel atas Gaza. KTT juga menolak proposal Trump untuk relokasi warga Gaza.
Sebaliknya, KTT Liga Arab mendukung Palestina merdeka dengan ibukota Yerusalem Timur, sebagaimana keputusan KTT Luar biasa OKI akhir 2023 di Istanbul, sekalipun seruan itu ditolak Israel apalagi dengan batas teritorial negara Palestina adalah kawasan sebelum pendudukan Israel tahun 1967.