Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kisah Bocah 5 Tahun Selamat dari Serangan Israel di Gaza

serangan Israel di Gaza (Tasnim News Agency, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Ward Khalil, seorang bocah perempuan berusia 5 tahun, secara ajaib selamat dari serangan Israel yang menghantam sebuah sekolah di Kota Gaza, tempat ia mengungsi bersama keluarganya.

Serangan pada Senin (26/5/2025) dini hari itu menewaskan sedikitnya 36 orang, termasuk ibu dan dua saudara kandungnya.

“Ketika saya bangun, saya melihat api yang sangat besar, dan saya melihat ibu saya sudah meninggal,” ujar Ward dilansir dari Al Jazeera.

Rekaman video yang menunjukkan siluet tubuh kecilnya berjalan melewati kobaran api di Sekolah Fahmi al-Jarjawi menjadi viral di media sosial, menggambarkan betapa brutalnya serangan Israel di Gaza.

"Saya berjalan di tengah api sehingga saya bisa melarikan diri. Saya berada di dalam api, dan langit-langit runtuh menimpa saya. Semuanya runtuh. Apinya besar sekali. Lihat? Lengan saya terbakar di sini," tuturnya sambil menunjukkan luka-lukanya.

1. Ayah dan seorang saudara laki-laki Ward selamat

Ayah dan seorang saudara laki-laki Ward juga berhasil selamat dari serangan tersebut. Namun, keduanya masih berada dalam perawatan intensif di rumah sakit.

Paman Ward, Eyad al-Sheikh Khalil, bergegas ke sekolah tersebut setelah melihat foto keponakannya muncul di media sosial. Ia mengungkapkan bahwa selamatnya Ward adalah sebuah keajaiban.

“Ketika seseorang selamat dari serangan seperti ini, di tengah perang seperti ini, apa yang Anda harapkan akan dirasakan oleh seorang anak kecil? Tentu saja dia akan menderita secara mental. Kami semua menderita secara mental," ujarnya.

2. Militer Israel klaim ada anggota Hamas di gedung sekolah tersebut

Video yang direkam setelah serangan memperlihatkan dinding-dinding sekolah berlumuran darah dan kasur-kasur hangus tergeletak di lantai. Sementara itu, para petugas penyelamat dan kerabat tampak mencari tanda-tanda keberadaan korban selamat di antara reruntuhan bangunan.

“Sungguh tak terlukiskan. Potongan tubuh, mayat yang hangus, bau gosong. Demi Tuhan, hati kami sudah mati. Kami terguncang, kelelahan. Cukup sudah," kata seorang korban selamat yang berhasil ditarik dari reruntuhan bersama anaknya.

Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengonfirmasi serangan tersebut dan mengklaim adanya kelompok bersenjata Hamas di dalam sekolah itu. Mereka mengaku telah mengambil berbagai langkah untuk meminimalisir risiko terhadap warga sipil, termasuk penggunaan amunisi yang presisi, pengawasan udara, dan intelijen tambahan sebelum melancarkan serangan. 

Eyad, paman Ward, mengatakan bahwa serangan itu terjadi tanpa peringatan.

“Seandainya ada perintah evakuasi, mereka pasti sudah pindah. Kami tidak akan menyaksikan begitu banyak korban tewas dan luka-luka," ujarnya, dikutip dari ABC.

3. Sekitar 95 persen sekolah di Gaza alami kerusakan akibat serangan Israel

Sejak perang Israel di Gaza meletus pada Oktober 2023, para pengungsi di Gaza telah memadati gedung-gedung sekolah, yang sebagian besar berafiliasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurut badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), hampir tiga perempat dari seluruh gedung sekolah di Gaza telah terkena tembakan langsung dari Israel. Menurut penilaian satelit PBB, 95 persen sekolah di Gaza mengalami kerusakan, sehingga banyak di antaranya tidak dapat digunakan.

"Tempat penampungan yang dikelola PBB kini penuh sesak dengan pengungsi yang putus asa mencari perlindungan. Banyak keluarga berlindung di bangunan yang ditinggalkan, belum selesai, atau rusak,” kata UNRWA, seraya menyoroti buruknya kondisi sanitasi di sana. Dalam beberapa kasus, ratusan orang bahkan harus berbagi satu toilet. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us