IKAPPI: Kasus COVID-19 di Pasar Tradisional Tinggi karena Deteksi Awal

Jakarta, IDN Times - Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mengatakan, melonjaknya kasus positif COVID-19 di pasar tradisional berkat hasil deteksi awal yang dilakukan untuk penerapan protokol kesehatan.
"Penambahan ini justru mendeteksi awal, agar protokol kesehatan itu betul-betul diterapkan," kata Reynadi kepada IDN Times, Rabu (17/6).
Dia menjelaskan, dengan adanya deteksi dini COVID-19 di lingkungan pasar, kedisiplinan pedagang dan pembeli bisa terbentuk dan ditingkatkan.
1. Hasil tes yang memperlihatkan banyak positif membuat pedagang dan pembeli makin disiplin

Data yang dihimpun IKAPPI menunjukkan, ada 133 kasus positif di Pasar Raya Padang, Sumatera Utara. Reynaldi menjelaskan, ketika pemerintah kota dan pihak Pasar Raya Padang menggelar tes COVID-19 dan menunjukkan hasil positif yang tinggi, kedisiplinan pedagang dan pembeli juga turut meningkat
"Jadi penambahan kasus ini justru dimaknai dengan pendeteksian sejak dini sehingga kedisiplinan tumbuh, dan penerapan protokol kesehatan itu benar-benar bisa berjalan dengan efektif," ujarnya.
2. Tes massal perlu dilaksanakan karena masyarakat kurang sadar bahaya COVID-19

Maka dari itu, IKAPPI berharap semua pihak baik itu pemerintah, organisasi masyarakat, hingga pedagang bisa bersama-sama menyelamatkan pasar dari penyebaran COVID-19.
Salah satunya adalah melakukan tes massal di lingkungan pasar tradisional dan menekankan pentingnya protokol kesehatan. Menurut Reynaldi, banyak masyarakat kalangan bawah yang kurang paham tentang bahaya COVID-19 dan sulit mempercayai sosialisasi yang diberikan.
"Jadi ini kami IKAPPI memang perlu meluruskan disinformasi yang terjadi di lapisan paling bawah, bahwa perlu ada edukasi oleh pemerintah dan tentu kita harus kolaborasi bersama agar penerapan protokol ini, kita edukasi pada pedagang," kata dia.
3. Sebanyak 12,3 juta pedagang mengais rezeki di pasar tradisional

Sebelumnya, Ketua DPP IKAPPI Bidang Keanggotaan menjelaskan, kedisiplinan penerapan protokol kesehatan adalah kunci kehidupan pasar di tengah pandemik virus corona, karena sebanyak 12,3 juta pedagang mengais rezeki di 13.450 pasar di seluruh Indonesia.
"Oleh karena itu pelaksanaan protokol kesehatan di pasar harus secara intensif disosialisasikan, serta pelaksanaan program bantuan penyediaan masker maupun hand sanitizer untuk pedagang, serta penyemprotan disinfektan secara rutin di saat pasar berhenti beroperasi," kata Dimas dalam keterangannya, Selasa (16/6).
4. Lima pasar dengan kasus COVID-19 tertinggi menurut IKAPPI

Untuk diketahui, data IKAPPI pada Selasa (16/6) menunjukkan, ada 573 kasus positif dan 32 orang meninggal yang tersebar di 110 pasar seluruh Indonesia.
Kasus tertinggi berada di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat dengan total 113 kasus positif dan 3 orang meninggal. Kemudian, urutan kedua di tempati Pasar Besar, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dengan 50 kasus positif dan 2 kasus meninggal.
Sedangkan tiga kasus tertinggi lainnya berada di Pasar Kobong, Semarang, Jawa Tengah dengan 28 kasus positif, Pasar PPI, Surabaya, Jawa Timur dengan 23 kasus positif dan 2 kasus meninggal, serta Pasar Serdang, Kemayoran, Jakarta dengan 23 orang positif.