Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Stafsus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otoda, Imam Aziz (Dok. NU Online)

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin resmi menunjuk delapan staf khusus (stafsus) yang akan membantunya selama menjalankan tugas lima tahun pemerintahan Kabinet Indonesia Maju, Senin (25/11).

Di antara delapan orang tersebut terdapat nama Muhammad Imam Aziz.

Imam adalah seorang aktivis dan juga salah satu anggota Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Berikut ini beberapa hal tentang sosok Stafsus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah ini.

1. Saat kuliah, Imam pernah duduki kursi Ketua PMII cabang Yogyakarta

Stafsus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otoda, Imam Aziz (Dok. NU Online)

Lelaki kelahiran Pati, 29 Maret 1962 ini sudah aktif dalam kegiatan organisasi sejak di masa muda. Saat kuliah, Imam aktif di organisasi ekstra kampus, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Bahkan, Imam pernah menduduki kursi Ketua Umum PMII Cabang Yogyakarta di 1986 sampai 1987. Imam juga aktif mengikuti kegiatan organisasi pers Arena.

2. Imam adalah salah satu pendiri LKis Yogyakarta

Stafsus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otoda, Imam Aziz (Dok. NU Online)

Saat kuliah, Imam mendirikan Lembaga Kajian Islam (LKiS) di Yogyakarta. LKis adalah organisasi masyarakat sipil yang didirikan anak-anak muda NU di Yogyakarta.

LKis inilah yang membuat Imam dinobatkan sebagai tokoh multikultural oleh organiasi bernama Islamic Fair of Indonesia (IFI) pada tahun 2011. S

eperti dikutip dari www.nu.or.id, melalui LKis Imam dianggap mampu mengembangkan wacana baru dan kritis di kalangan kaum muda dan remaja Islam. 

3. Imam dalah Ketua PBNU periode 2017-2022

Lambang NU (Dok. NU Online)

Pada saat ini, Imam merupakan salah orang terpandang di jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ia adalah Ketua PBNU periode 2017 – 2022.

Pada dasarnya, sejak muda Imam sudah aktif di NU. Ia dikenal sebagai sosok yang berpengetahuan luas mengenai sosial dan dunia Islam.

4. Imam pernah dianugerahi sebagai tokoh perdamaian oleh Korea Selatan

Stafsus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otoda, Imam Aziz (Dok. NU Online)

Dalam catatan aktivis perdamaian Korea Selatan, Imam Aziz menginisiasi berdirinya Syarikat (Masyarakat Santri untuk Advokasi Rakyat) Indonesia untuk kepentingan rekonsiliasi masyarakat sipil. Ia juga mengadvokasi para korban kekerasan Tragedi Gerakan 30 September 1965 (Gestapu).

Hal itu berhasil membuat Imam dianugerahi sebagai tokoh perdamaian “The Jeju 4.3 Peace Award” dari Jeju Foundation pada 2015. 

Editorial Team