Akibat Tak Ada Order, Ribuan Karyawan Pabrik Ban di Bekasi Kena PHK

Pemkab pastikan perusahaan memberikan hak karyawannya

Bekasi, IDN Times - PT Hung-A yang merupakan pabrik ban di Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi harus melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada 1.170 karyawannya. 

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bekasi, Edi Rochyadi menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan laporan terkait adanya PHK massal dari perusahaan tersebut. 

"Ada 1.170 pekerja, sudah lapor (ke Disnaker Kabupaten Bekasi)," katanya, Sabtu (20/1/2023). 

1. Tutup karena tidak ada order

Akibat Tak Ada Order, Ribuan Karyawan Pabrik Ban di Bekasi Kena PHKIlustrasi buruh pabrik (ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar)

Sementara, Kepala Bidang Hubungan Industrial Disnaker Kabupaten Bekasi, Nur Hidayah menjelaskan, PHK massal itu dikarenakan PT Hung-A sudah tidak mendapatkan orderan lagi pada tahun 2024.

"Permasalahan tutupnya yang disampaikan ke surat sudah tidak ada order di 2024," jelasnya, Sabtu. 

Adapun status pekerja yang terkena PHK mayoritas merupakan karyawan tetap. "Mayoritas (karyawan) tetap detailnya tetap," katanya. 

Baca Juga: Citigroup akan PHK Massal, Posisi Manajer Dipangkas Mulai 1 Februari

2. Memastikan semua karyawan mendapatkan haknya

Akibat Tak Ada Order, Ribuan Karyawan Pabrik Ban di Bekasi Kena PHKIlustrasi Pabrik AQUA Tanggamus. (Dok. Danone Indonesia).

Terpisah, Pj Bupati Kabupaten Bekasi, Dani Ramdan susah memerintahkan Disnaker untuk memastikan setiap karyawan yang terkena PHK dapat mendapatkan Hak-haknya. 

"Kami telah menugaskan Disnaker Kabupaten Bekasi, agar prosedur PHK-nya sesuai ketentuan perundangan, dan hak para pegawainya terpenuhi, dan sejauh ini mereka (PT. Hung-A) mematuhi itu semua," kata Dani melalui keterangannya, Sabtu. 

Baca Juga: DPRD DKI: Kenaikan Pajak 40 Persen Bisa Memicu PHK 

3. Dua strategi atasi pengangguran

Akibat Tak Ada Order, Ribuan Karyawan Pabrik Ban di Bekasi Kena PHKIlustrasi buruh jahit di industri rumah tangga. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Dani menambahkan, untuk mengatasi pengangguran, pihaknya akan memberikan kemudahan perizinan, jaminan kepastian hukum dan keamanan untuk mendorong investor di sektor industri manufaktur. 

"Ini yang membuat investor tiap tahun terus datang ke Kabupaten Bekasi," katanya.

Selain itu, pihaknya juga terus menumbuhkembangkan sektor UMKM atau wirausaha. Dari mulai memperluas pasar sampai kepada menciptakan toko daring lokal.

"Upaya yang kita lakukan dengan melebarkan pasar bagi pelaku UMKM. Kita sudah bekerja sama dengan Aeon Mall, sarana yang permanen di sana, lalu kita menambah pameran, dan toko daring kita (Bebeli) yang sepenuhnya diisi oleh UMKM," ungkapnya.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya