Kasus Penipuan Doktor ke Filipina, Terlapor Tidak Hadir Saat Dipanggil

Polisi sudah periksa 4 saksi

Bekasi, IDN Times - Terlapor kasus dugaan penipuan program doktoral (S3) ke Filipina berinisial B, tidak menghadiri pemeriksaan saat dijadwalkan oleh Polres Metro Bekasi Kota pada Selasa (23/4/2024) kemarin. 

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus mengatakan, pihaknya belum mengetahui alasan terlapor tidak menghadiri panggilan polisi tersebut. 

"Sebenarnya jam 1 siang (kemarin) pemeriksaan untuk terlapor. Hanya saja jam 1 siang itu enggak hadir," kata Firdaus kepada wartawan, Rabu (24/4/2024). 

Baca Juga: Ratusan Orang Ditipu Program Dokter ke Filipina, Kerugian Capai Rp6 M

1. Pemeriksaan akan dijadwalkan ulang

Kasus Penipuan Doktor ke Filipina, Terlapor Tidak Hadir Saat DipanggilAKBP Muhammad Firdaus. (IDN Times/Imam Faishal)

Firdaus mengatakan, pihaknya akan melakukan pemanggilan kedua kepada terlapor pada Jumat (26/4/2024) mendatang. Selain itu, perwakilan dari Philippines Women's University (PWU) juga akan menjalani pemeriksaan. 

"Penyidik bakal membuat undangan kedua kepada terlapor hari Jumat. Nanti penyidik juga bakal memeriksa PWU itu," ungkap Firdaus.

2. Kasus ini masih diselidiki

Kasus Penipuan Doktor ke Filipina, Terlapor Tidak Hadir Saat DipanggilAKBP Muhammad Firdaus. (IDN Times/Imam Faishal)

Saat ini, kasus tersebut masih terus diselidiki. Firdaus menyebut, pihaknya sudah memeriksa empat saksi atas kasus dugaan penipuan program doktor ke Filipina. 

"Masih proses penyelidikan. Sampai saat ini penyidik sudah memeriksa empat orang saksi," jelas Firdaus. 

3. Melihat iklan di medsos

Kasus Penipuan Doktor ke Filipina, Terlapor Tidak Hadir Saat DipanggilSalah satu korban dugaan penipuan program doktoral ke Filipina, Aloysius Bernanda Gunawan. (IDN Times/Imam Faishal)

Sebelumnya, salah satu korban, Aloysius Bernanda Gunawan (46 tahun) mengaku tergiur program doktoral (S3) di Filipina yang ditawarkan melalui iklan di media sosial. Iklan tersebut dia lihat pada November 2023. Iklan itu berisikan program S3 di Philippines Women's University (PWU), Filipina.

"Jadi saya itu sebenarnya dapat iklan di media sosial TikTok, Facebook, itu kira-kira sudah dari November lah (2023). Mungkin karena saya lagi cari informasi tentang doktor, jadi iklannya pada masuk," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (16/4/2024). 

Sebelum membayar senilai Rp30 juta, dia sempat mengikuti sebuah seminar yang dihadiri oleh pihak PWU dan beberapa alumni dari angkatan sebelumnya. 

Di dalam seminar itu, terdapat penyerahan ijazah kepada angkatan sebelumnya. Dia juga sempat mengecek keaslian ijazah tersebut untuk meyakinkan dirinya sendiri. Setelah dicek, ijazah tersebut pun sudah diakui dan telah disetarakan. 

"Semakin yakin lah kita, seminarnya ada di Indonesia, angkatan yang pertama kedua juga sudah disetarakan ijazahnya," kata dia. 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya