Warga Ambil Air dari Galian Proyek PDAM, Ini Penjelasan Bupati Bekasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bekasi, IDN Times - Kekeringan yang melanda Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, membuat warga terpaksa mengambil air dari salah satu galian proyek PDAM di Jalan Raya Tarumajaya, Desa Setia Mulya, Rabu (27/9/2023) lalu.
Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengatakan, kekeringan terjadi akibat PAM olahan Perumda Tirta Bhagasasi di wilayah Tarumajaya mati selama dua minggu. Penyebab tidak tersalurkannya air, lanjut Dani, karena terdapat pipa Perumda Tirta Bhagasasi mengalami kebocoran.
"Ada proyek SPAM Jatiluhur 1 dari pemerintah pusat yang memasang pipa sepanjang Jalan Tarumajaya dengan cara dibor dan tidak digali, dan pada saat pengeboran itu ada mata bor yang menyentuh mengenai pipa," katanya melalui keterangan tertulis, Jumat (29/9/2023).
Baca Juga: Kabupaten Bekasi Kekeringan, Warga Ambil Air dari Galian Proyek PDAM
1. Sudah kembali normal
Saat ini, jelas Dani, permasalahan kebocoran pipa di wilayah Tarumajaya sudah dapat ditangani. Penyaluran air ke rumah-rumah warga juga sudah normal kembali.
"Saya cek dari rumah ke rumah persis air sudah mengalir. Mudah-mudahan bisa seterusnya lancar," jelas Dani.
2. PAM mati selama seminggu
Editor’s picks
Sebelumnya, warga terpaksa memanfaatkan proyek galian pipa PDAM yang berlokasi di Jalan Raya Tarumajaya, Desa Setia Mulya, Kecamatan Tarumajaya untuk mendapatkan air bersih.
Salah satu warga bernama Ujang mengaku terpaksa mengambil air, karena pasokan air dari Perumda Tirta Bhagasasi terhenti sejak seminggu terakhir. Dia juga menyebut, lokasi galian dengan rumahnya berjarak kurang lebih 2 kilometer.
"Sudah seminggu lebih air PAM di wilayah rumah saya mati semua, saya ke sini juga cuma mau ambil air aja," katanya saat ditemui di lokasi, Rabu (27/9/2023).
3. Untuk keperluan memasak
Ujang mengaku, baru pertama kali mengambil air di proyek galian PDAM. Pria 52 tahun itu juga mengambil air untuk keperluan memasak.
"Saya ambil tiga galon, baru ini karena katanya ada tumpah tumpah airnya gitu, biasanya saya ngambil dari cilincing. Buat masak, kan saya jualan nasi uduk jadi kan perlu," ungkapnya.
Ujang mengaku, sebelumnya ia tidak pernah merasakan kesulitan air bersih hingga lebih dari satu minggu. "Ya dulunya pernah mati juga, tapi sehari dua hari hidup lagi, ini paling lama ini," ungkapnya.
Baca Juga: Krisis Air Bersih, PDAM Makassar Minta Masyarakat Hemat Air