IMS 2020: Indadari, Pendiri Niqab Squad dengan Banyak Ranting Bisnis

Indadari merupakan sosok di balik berdirinya Niqab Squad, komunitas pengguna cadar di Indonesia. Cadar adalah kain penutup wajah bagi perempuan dan dikenal juga dengan sebutan niqab.

Kain penutup wajah ini banyak dikenakan perempuan-perempuan muslim di negara Arab, seperti Arab Saudi, Yaman, Bahrain, Kuwait, Qatar, Oman, dan Uni Emirat Arab. Bahkan hingga ke Pakistan dan beberapa negara Barat.

Indadari membentuk Niqab Squad pada 2016. Dia mengatakan, mendirikan Niqab Squad agar teman-teman sesama pengguna cadar tidak merasa sendirian.

“Pertama karena waktu itu cadar belum ramai kaya sekarang, masih sedikit sekali. Bahkan sekarang pun belum banyak banget gitu dan kalau orang hijrah sendirian, pakai cadar, kayak gak ada temennya tuh kaya berat gitu ya," ujar Indadari kepada IDN Times beberapa waktu lalu saat ditemui di kediamannya.

“Ya merasa sendiri sampai akhirnya kami mengumpulkan teman-teman, dan akhirnya terbentuklah Niqab Squad ini biar sama-sama saling ada menyemangati,” dia menambahkan.

Hingga kini, komunitas Niqab Squad telah memiliki 47,6 ribu pengikut di Instagram resminya yakni @Niqabsquad_offical. Anggota komunitas ini terdiri dari berbagai macam latar belakang pekerjaan, ada yang ASN, pengacara, ustazah hingga desiner. Niqab Squad juga kerap melakukan kegiatan mulai dari kajian hingga bantuan sosial.

“Selain kita kumpul di kajian-kajian majelis ilmu gitu, belajar Quran, belajar hadis, terus kita juga ada berkuda, ada memanah, kita ada workshop wirausaha, di mana kita kasih pelatihan tentang keterampilan perempuan gitu, terus kita ada kegiatan sosial seperti pengobatan gratis, sedekah makanan, sedekah air, ada banyak sih,” ujar dia.

Indadari mantap mengenakan cadar sejak lima tahun lalu. Keputusan ini tidak diambil serta merta, tapi diawali dengan menggunakan hijab terlebih dulu. 

“Kalau ditanya kenapa, karena ingin meniru istri-istri Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam, ternyata semuanya pada pakai cadar,” kata dia.

Indadari mengaku sangat mengidolakan istri-istri Rasulullah, hingga akhirnya ingin mengenakan cadar. Dia mengatakan, jika ada orang yang tidak menyukai pengguna cadar, bagi Indadari itu adalah hal yang wajar karena dia mengenakan cadar bukan untuk manusia.

“Saya beranggapan begini, saya kan menggunakan cadar untuk Allah, bukan untuk manusia. Kalau misalnya manusia ada yang gak suka saya pakai ini, ya saya maklumi, mungkin mereka belum tahu alasannya kenapa saya menggunakan ini,” ujar Indadari.

Indadari mengaku, dengan penampilannya yang mengenakan cadar, ia sudah sering mendapat hujatan berupa kata-kata yang tidak mengenakkan.

“Dikatain itu, disangkain teroris,dikata-katain ninja, Batman, sama teman saya ada yang lebih parah lagi dilemparin segala macam, dilempar batu, lempar air mineral,” kata istri Andre Saddam ini.

Sebelumnya, sempat santer terdengar pelarangan cadar di lingkungan ASN oleh Kementerian Agama, dia berharap harusnya masyarakat lebih mau terbuka dengan keberadaan pengguna cadar dan lebih bisa mencari tahu seperti apa itu cadar.

Indadari berharap supaya publik bisa menggali lagi tentang apa itu cadar yang dipakai oleh komunitasnya, serta keberadaan pengguna cadar atau niqab atau niqobi dapat dipermudah dan diterima di manapun berada.

"Jadi ini tidak bisa dikaitkan paten bahwa yang menggunakan cadar itu pasti radikal, pasti teroris itu gak bisa, itu hanya oknum," kata dia

Namun di balik itu, Indadari adalah perempuan yang mampu menjalakan banyak bisnis. Dia memiliki usaha di berbagai bidang seperti bisnis fashion muslim bernama By Indadari, yang ia rintis karena merasa sulit mendapat pakaian muslim dan cadar yang nyaman.

“Jadi saya tahu benar kalau kita pakai cadar dan salah bahan itu engap, dan akhirnya saya bikin brand sendiri,” kata Indadari.

Selain itu, dia juga memiliki bisnis developer properti syariah bernama "Indah Sejahterah Land" yang merupakan bisnis keluarganya. Bisnis ini berada di Bandar Lampung. Indadari juga memiliki usaha minuman kopi yang diberi nama "Coffee LDR", serta "Roti tembem" yang penjualannya dikhususkan untuk acara dakwah serta bisnis travel bernama "Gaiya Wisata Indonesia" yang melayani perjalanan khusus umrah dan Palestina.

Seluruh bisnis ini dikelola oleh Indadari sendiri dan tidak mendapat halangan dari sang suami yang bekerja di luar negeri.

“Suami udah tahu dari dulu kalau aku emang orangnya banyak kegiatannya, dan dia support. Sama dia untuk urusan akhlak,” kata Indadari.

Indadari akan hadir sebagai pembicara di acara IDN Times yakni Indonesia Millenial Summit (IMS) 2020. Dia akan membagikan banyak pengalaman dan juga isu terkait hijrah. IMS 2020 akan berlangsung di The Tribata, Dharmawangsa, Jakarta pada 17-18 Januari 2020 dengan tema “Shapping Indonesia’s Future”.

IMS 2020 menghadirkan lebih dari 60 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial.

Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini dihadiri 5.000 pemimpin millennial. Dalam IMS 2020, IDN Times juga meluncurkan Indonesia Millennial Report 2020 yang melibatkan 5.500 responden di 11 kota di Indonesia. Survei yang dilakukan oleh IDN Research Institute bersama Nielsen bertujuan untuk memahami perilaku sekaligus menepis mitos stereotip di kalangan millennial.

Simak hasilnya di IMS 2020 dan ikuti perkembangannya di IDN Times.