3 Terduga Teroris Ditangkap di Unri, Menag Imbau PTKIN Awasi Kampus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin angkat bicara terkait penangkapan tiga terduga teroris di kampus Universitas Riau (UNRI). Densus 88 Anti Teror menemukan dua bom pipa besi dan bahan peledak triacetone triperoxide (TATP) yang sudah jadi.
1. Mencoreng lingkungan kampus
Lukman mengatakan, peristiwa tersebut telah mencoreng eksistensi kampus yang mengemban tridarma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
2. Rektor harus pastikan kampus tak tercemar terorisme
Selaku pembina Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), Lukman mengimbau, para rektor dan ketua PTKIN agar memastikan kampusnya tidak menjadi ruang persemaian radikalisme dan terorisme.
Editor’s picks
"Saya minta setiap rektor dan ketua PTKIN benar-benar turun ke bawah untuk menjaga dan memastikan, bahwa setiap sudut wilayah civitas akademika terbebas dan bersih dari anasir terorisme," kata Lukman di Jakarta, Minggu (3/5).
3. Kampus tak boleh dikotori tindakan terorisme
Lukman mengatakan, kebebasan akademik kampus harus tetap dan terus terjaga. Namun, kampus juga tidak boleh dikotori oleh tindakan terorisme.
"Kebebasan kampus sama sekali bukan bermakna bebas lakukan upaya terorisme," ujar Menag.
Sementara, Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi mengutuk keras tindakan tiga terduga teroris di kampusnya yang merupakan alumni kampus tersebut. Menurutnya, tindakan tersebut merupakan kegiatan terlarang di kampusnya.
Hasil penyelidikan Densus 88, ketiga terduga teroris sudah merakit bom selama sebulan di ruang unit kegiatan mahasiswa. Polisi menemukan bom pipa, busur panah berikut anak panahnya. Bom diduga akan diledakkan di Gedung DPRD Riau dan Gedung DPR RI.