Antisipasi Penumpukan Kendaraan, Menhub Bebaskan Tarif Gerbang Tol

Ada syarat situasi tertentu hingga gerbang tol nanti dibuka

Jakarta, IDN Times - Kementerian Perhubungan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dan Korlantas Polri untuk membuka atau membebaskan gerbang tol selama 15 menit hingga 30 menit apabila terjadi antrean kendaraan lebih dari 3 kilometer.

Hal itu dilakukan guna mengantisipasi prediksi penumpukan kendaraan yang ada di beberapa gerbang tol.

1. Ada indikasi penumpukan di beberapa gerbang tol

Antisipasi Penumpukan Kendaraan, Menhub Bebaskan Tarif Gerbang TolIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menjelaskan, ada indikasi beberapa di gerbang itu akan ada penumpukan. Kemungkinan di Palimanan dan di Cikampek.

"Kami sudah diskusi dengan Pak Menteri PUPR juga dengan Korlantas. Kami sudah putuskan kalau ada antrean lebih dari 3 KM, kami akan lepaskan atau bebaskan dalam waktu 15 menit atau setengah jam, setelah itu baru dikenakan lagi," jelasnya, Senin (10/6).

Baca Juga: Ini Kata Menhub Soal Evaluasi Mudik Lebaran 2019

2. Rekayasa lalu lintas juga diberlakukan

Antisipasi Penumpukan Kendaraan, Menhub Bebaskan Tarif Gerbang TolIDN Times/Auriga Agustina

Selain memberlakukan pembebasan gerbang tol, beberapa rekayasa juga akan diberlakukan. Di antaranya menutup beberapa titik pintu masuk ruas jalan tol, serta menertibkan penumpukan yang berada di rest area.

Selain itu, Budi juga mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dalam berlalu lintas pada saat arus balik, dikarenakan kondisi fisik tidak seprima saat berangkat ke kampung halaman.

“Ada beberapa faktor juga yang dapat menurunkan konsentrasi selain kondisi fisik yaitu sudah kurangnya perbekalan, euforia sudah berkurang dan ingin segera sampai rumah dan beristirahat untuk memulai aktivitas rutin kembali,” ungkapnya.

3. Masyarakat diimbau tidak berhenti di bahu jalan tol

Antisipasi Penumpukan Kendaraan, Menhub Bebaskan Tarif Gerbang TolDok. Jasa Marga

Budi juga mengimbau masyarakat untuk tidak berhenti di bahu jalan tol. Sebab, hal itu dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan dan menurunkan efektivitas lalu lintas di jalan tol.

"Kami semua secara intensif mengimbau masyarakat untuk tidak berhenti di bahu jalan tol apabila tidak dalam kondisi darurat. Jika ingin beristirahat, mereka bisa keluar ke kota-kota terdekat di sepanjang jalur utara," ujarnya.

Baca Juga: Menhub Turun ke Jalan Sapa Pemudik di Gerbang Tol Cikarang Utama

4. Pemudik terbanyak dari arah Yogyakarta dan Solo

Antisipasi Penumpukan Kendaraan, Menhub Bebaskan Tarif Gerbang TolIDN Times/Indiana Malia

Budi mengatakan, dari arah Yogyakarta dan Solo menjadi daerah yang memiliki pemudik terbanyak dengan tujuan balik ke arah barat atau Jakarta.

Pada Sabtu kemarin (8/6), dilaporkan sudah terjadi lonjakan kendaraan yang signifikan, yang masuk melalui Gerbang Tol Banyumanik, Semarang. Oleh karena itu, Budi mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan pada arus balik untuk merencanakan perjalanannya dengan baik.

“Katakanlah kita berangkat dari Solo dengan kondisi yang sudah cukup tidur atau istirahat. Di perjalanan bisa berhenti di Kendal atau Semarang untuk mengisi bensin hingga penuh (full). Kemudian melanjutkan perjalanan," ujarnya.

"Jika dalam perjalanan harus mengisi bensin atau istirahat, bisa keluar tol dan memanfaatkan kota-kota besar untuk mengisi bahan bakar dan istirahat agar lebih bugar atau bisa sekalian sambil berwisata, menikmati kuliner dan oleh-oleh seperti di Pekalongan, Tegal, atau Brebes,” lanjut Budi.

5. Rest area hanya untuk tempat berhenti dalam kondisi darurat

Antisipasi Penumpukan Kendaraan, Menhub Bebaskan Tarif Gerbang TolANTARANEWS/Ali Khumaini

Budi mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, Korlantas, Jasa Marga dan stakeholder terkait untuk menjadikan rest area di jalan tol sebagai fungsi emergency (darurat).

"Kami sarankan sebagai salah satu langkah manajemen lalu lintas di jalan tol, rest area menjadi tempat berhenti emergency saja. Kalau memang harus mampir, baru ke sana," imbaunya.

Baca Juga: [LINIMASA] Fakta dan Data Arus Mudik Lebaran 2019

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya