Banjir dan Longsor Bengkulu Telan 10 Korban Meninggal 

Titik-titik banjir dan longsor sulit dijangkau

Jakarta, IDN Times - Banjir dan longsor yang melanda Provinsi Bengkulu menelan 10 korban meninggal. Data sementara dampak bencana dari kaji cepat yang dilakukan BPBD Provinsi Bengkulu, tercatat 8 orang hilang, 2 orang luka berat, 2 orang luka ringan, 12.000 orang mengungsi, dan 13.000 jiwa terdampak bencana.

Kerusakan fisik meliputi 184 rumah, 4 unit fasilitas pendidikan, 40 titik infrastruktur (jalan, jembatan, oprit, gorong-gorong) yang tersebar di 9 kabupaten/kota, dan 9 lokasi sarana prasarana perikanan dan kelautan yang tersebar di 5 kabupaten/kota.

"Data dampak bencana ini dapat bertambah mengingat belum semua lokasi bencana dapat dijangkau," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Baca Juga: Bengkulu Terendam Banjir dan Longsor, Sejumlah Jembatan Putus

1. Banjir sudah surut di beberapa wilayah

Banjir dan Longsor Bengkulu Telan 10 Korban Meninggal IDN Times/Sukma Shakti

Sutopo menjelaskan, saat ini banjir sudah surut di beberapa wilayah. Namun, banjir masih banyak menggenangi permukiman di beberapa wilayah. Dampak bencana susulan yang mungkin timbul adalah munculnya penyakit kulit dikarenakan minimnya air bersih, gangguan ISPA, dan lain-lain.

"Selain itu, longsor dan banjir dapat berpotensi kembali terjadi jika curah hujan tinggi," jelasnya.

2. Titik-titik banjir dan longsor sulit dijangkau

Banjir dan Longsor Bengkulu Telan 10 Korban Meninggal Dok. BNPB

Menurut Sutopo, kendala yang dihadapi dalam penanganan darurat saat ini adalah sulitnya menjangkau lokasi titik-titik banjir dan longsor. Sebab, seluruh akses ke lokasi kejadian terputus total. Koordinasi dan komunikasi ke kabupaten/kota cukup sulit dilakukan karena aliran listrik banyak yang terputus.

"Pendistribusian logistik terhambat karena akses jalan banyak yang terputus karena banjir dan longsor," kata Sutopo.

3. Pengungsi butuh logistik mendesak

Banjir dan Longsor Bengkulu Telan 10 Korban Meninggal Dok. BNPB

Menurut Sutopo, titik lokasi bencana banjir dan longsor sangat banyak sedangkan jarak antar titik banjir dan longsor berjauhan. Akibatnya, sulit untuk mencapai semua lokasi. Terbatasnya dana atau anggaran yang memadai juga menyulitkan operasional penanganan bencana.

"Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenda pengungsian, perahu karet, selimut, makanan siap saji, air bersih, family kid, peralatan bayi, lampu emergency, peralatan rumah tangga untuk membersihkan lumpur dan lingkungan, sanitasi, dan tenaga relawan," ungkap Sutopo.

4. Kepala daerah diimbau segera menetapkan status darurat bencana

Banjir dan Longsor Bengkulu Telan 10 Korban Meninggal Dok. BNPB

Penanganan darurat bencana terus dilakukan. Gubernur Bengkulu, Rohodin Mersyah, telah memerintahkan seluruh jajaran SKPD di Bengkulu agar mengerahkan potensi yang ada di daerah untuk membantu penanganan darurat bencana.

Gubernur Bengkulu telah melaporkan dampak bencana kepada Kepala BNPB Doni Monardo. BNPB telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat untuk mendampingi BPBD dan memberikan bantuan dana siap pakai untuk operasional penanganan darurat.

"Kepala daerah yang daerahnya mengalami bencana diimbau segera menetapkan status darurat untuk mempercepat penanganan darurat," ungkap Sutopo.

Posko Induk di BPBD Provinsi Bengkulu telah didirikan, tepatnya di Ruang Pusdalops dan mendirikan posko pengungsian di 12 titik lokasi. Rapat koordinasi terus dilakukan setiap hari. Penyelamatan, pencarian korban dan evakuasi korban dilakukan dengan menggunakan perahu karet. Dapur umum didirikan dan melaksanakan pendistribusian makanan. Pengerahan tenaga aparat Pemda, POLDA, TNI/Polri, Lanal, BASARNAS, Tagana, ACT, PKPU, MDMC, mahasiswa, Perkumpulan Organisasi Tionghoa Bengkulu, dan organisasi lainnya.

5. Perbaikan darurat masih dilakukan

Banjir dan Longsor Bengkulu Telan 10 Korban Meninggal Dok. BNPB

Perbaikan darurat dilakukan, khususnya untuk mengatasi jalur transportasi dan distribusi bantuan. Untuk mengatasi longsor yang menutup badan jalan, pemerintah setempat telah melakukan pembersihan material menggunakan alat berat (escavator) sehingga akses jalan dapat dilalui. Untuk jalan dan jembatan yang putus, telah dilakukan survei, pendataan, dan pengamanan dengan memasang rambu peringatan di jalan.

"BPBD masih melakukan pendataan dampak bencana dan penanganan bencana. Masyarakat diimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaan mengingat hujan berintensitas tinggi masih dapat berpotensi terjadi di wilayah Indonesia," kata Sutopo.

Hujan deras yang mengguyur seluruh wilayah di Bengkulu selama 26/4/2019 sore hingga 27/4/2019 pagi telah menyebabkan  bencana banjir dan longsor. Sungai-sungai meluap dan longsor terjadi di banyak tempat.

Bencana banjir dan longsor terjadi di 9 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, yaitu di Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kabupaten Kaur.

Baca Juga: Lokasi Banjir DKI Berkurang Jadi 12 Titik, 529 Jiwa Masih Mengungsi

Topik:

  • Elfida

Berita Terkini Lainnya