Ombudsman: Tol Trans-Jawa Pengaruhi Industri Penerbangan 

Pengguna jasa penerbangan turun 9,75 persen

Jakarta, IDN Times - Anggota Ombudsman RI Alvin Lie mengatakan pembangunan tol Trans-Jawa berpengaruh terhadap industri maskapai penerbangan. Dengan adanya tol tersebut, masyarakat memiliki opsi lain dalam memilih moda transportasi dengan waktu tempuh yang cukup singkat. 

"Sekarang lintas kota di Jawa, Jakarta, Semarang, Jogja, Solo, dan Surabaya dapat persaingan luar biasa. Dari Cikampek sampai Surabaya bisa di bawah 6 jam lewat tol, lalu dari Cirebon ke Semarang bisa 2 jam," kata Alvin saat konferensi pers di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (15/1).

Oleh karena itu, menurut Alvin, mau tak mau pihak maskapai harus mengubah peta industri penerbangan.

1. Tol Trans-Jawa salah satu penyebab tiket pesawat turun harga

Ombudsman: Tol Trans-Jawa Pengaruhi Industri Penerbangan ANTARA/Hanni Sofia

Akibat persaingan yang muncul setelah pembangunan tol tersebut, Alvin melanjutkan, maskapai penerbangan harus memutar otak. Misalnya, harga tiket yang mulanya hampir satu juta rupiah kini diturunkan.

"Kalau tol Trans-Jawa selatan jadi, akan makin berat. Bandara Kertajati lebih berat lagi. Ke depan, inilah yang jadi tantangan industri penerbangan," ujarnya.

2. Pengguna jasa penerbangan turun 9,75 persen

Ombudsman: Tol Trans-Jawa Pengaruhi Industri Penerbangan IDN Times/Imam Rosidin

Alvin menambahkan, pada Desember 2018 terjadi penurunan jumlah pengguna jasa penerbangan nasional sebesar 9,75 persen dibanding Desember 2017. Dalam satu tahun, pertumbuhan jumlah pengguna rata-rata 10 persen saja.

"Khusus di 6 bandara besar turunnya 13,4 persen. Sangat signifikan. Akibatnya, pihak maskapai mengurangi penerbangan. Kalau penumpang berkurang, ini akan menurunkan income rasio per penerbangan," tuturnya.

3. Masyarakat pilih transportasi lain karena lonjakan harga tiket pesawat

Ombudsman: Tol Trans-Jawa Pengaruhi Industri Penerbangan Sumber Gambar: cnn.com

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, lonjakan harga tiket pesawat membuat masyarakat syok. Sebab, masyarakat biasa mendapatkan diskon. "Syok dipicu pencabutan harga terlalu tinggi, naik 80-100 persen. Kemudian mereka syok lagi karena bagasi berbayar. Ini kenaikan tarif terselubung." ujar Tulus.

Menurutnya, hal-hal itu lah yang menyebabkan masyarakat mulai beralih ke moda transportasi lainnya. "Pada batas tertentu, kalau dibiarkan bakal jadi bumerang karena bisa migrasi ke transportasi lain," ungkapnya.

4. Maskapai penerbangan harus memerhatikan psikologi konsumen

Ombudsman: Tol Trans-Jawa Pengaruhi Industri Penerbangan reason.org

Tulus menambahkan, pihak maskapai harus memerhatikan psikologi konsumen saat ingin menaikkan tarif. "Tidak mendadak menaikkan tarif yang berimbas pada polemik di tengah masyarakat," tegasnya.

Di sisi lain, maskapai pun harus meningkatkan on time performance (OTP). "Bagasi yang hilang diperbaiki, dan pemerintah juga memberikan insentif pada dunia penerbangan," kata Tulus.

 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya