Warga Pegunungan Lebak Banten Diimbau Waspada Longsor 

Sebanyak 15 kecamatan di Lebak Banten rawan longsor

Jakarta, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengingatkan masyarakat agar mewaspadai bencana longsor, khususnya di permukiman yang lokasinya di pegunungan.

"Kami berharap warga meningkatkan waspada longsor sehubungan memasuki musim hujan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi seperti dikutip Antara, Minggu (6/1).

1. Kabupaten Lebak rawan longsor

Warga Pegunungan Lebak Banten Diimbau Waspada Longsor IDN Times/Irfan Fathurohman

Kewaspadaan bencana alam tersebut, menurut dia, penting karena wilayah Kabupaten Lebak masuk kategori daerah rawan longsor mengingat lokasinya berada di perbukitan, pegunungan dan daerah aliran sungai.

Bahkan, kata dia, masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana longsor mencapai ribuan kepala keluarga.

Karena itu, BPBD meminta warga yang tinggal di daerah rawan longsor agar meningkatkan kewaspadaan terutama jika curah hujan tinggi.

"Kami dua hari lalu menerima laporan tiga rumah warga Cijengkol, Kecamatan Cilograng mengalami kerusakan akibat diterjang longsoran tanah, namun tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Jawa Barat Rawan Longsor, Ini Penyebabnya

2. Sebanyak 15 kecamatan rawan longsor

Warga Pegunungan Lebak Banten Diimbau Waspada Longsor IDN Times/Irfan Fathurohman

Kaprawi menjelaskan, saat ini daerah yang masuk kategori rawan longsor tercatat 15 kecamatan, yakni Kecamatan Lebak Gedong, Cibeber, Cipanas, Cilograng, Muncang, Sobang, Gunungkencana, Bojongmanik, Cimarga, Panggarangan, Cihara, Bayah, Cikulur, Rangkasbitung dan Cigemblong. Sebab, di daerah tersebut topografinya perbukitan, pegunungan dan aliran sungai.

Biasanya, kata dia, bencana longsor terjadi karena curah hujan tinggi yang mengakibatkan adanya pergerakan tanah, terutama dataran tinggi maupun pegunungan. Selain itu, daerah aliran sungai (DAS) berpotensi longsor jika terjadi luapan air.

"Kami minta warga waspada jika hujan tinggi karena khawatir terjadi longsor," katanya.

3. Warga melakukan pengamanan swadaya

Warga Pegunungan Lebak Banten Diimbau Waspada Longsor IDN Times/Irfan Fathurohman

Sementara itu, warga di Kecamatan Muncang mengaku bahwa masyarakat  saat ini melakukan pengamanan swadaya sehubungan curah hujan tinggi.

Pengamanan itu guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material bangunan cukup besar.

Baca Juga: Ajaib! Seorang Bayi Selamat dari Bencana Longsor Sukabumi

4. Polda Banten salurkan bantuan Rp1 miliar untuk korban tsunami

Warga Pegunungan Lebak Banten Diimbau Waspada Longsor IDN Times/ Helmi Shemi

Sementara itu, Kepolisian Daerah Banten telah menyalurkan bantuan Rp1 miliar untuk korban tsunami Selat Sunda melalui Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Pandeglang. Kepala Bidang Keuangan Kepolisian Daerah (Polda) Banten, AKBP Maya Purnama Ningrum beserta rombongan menyerahkan bantuan tersebut kepada Kepala BPKD Pandeglang Ramadhani.

"Alhamdulillah, barakallah, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi korban bencana Selat Sunda Banten. Aamiin," kata Kepala Bidang Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi.

5. Dana berasal dari rekening donasi bantuan

Warga Pegunungan Lebak Banten Diimbau Waspada Longsor IDN Times/ Helmi Shemi

"Dana yang kami dapat berasal dari rekening donasi bantuan yang kami buat untuk siapa saja yang ingin membantu korban bencana tsunami Selat Sunda. Jadi, donasi ini digunakan untuk umum. Siapapun yang ingin memberikan bantuannya kami terima," kata Edy.

Bantuan itu, menurut dia, juga mencakup sumbangan dari sejumlah kepolisian daerah termasuk Kepolisian Daerah Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Bengkulu, dan Jambi.

"Mudah-mudahan bisa membantu meringankan beban penderitaan para korban bencana tersebut," katanya.

Baca Juga: Kronologi Longsor Sukabumi, Bukit Retak Sejak 24 Desember

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya