Waspada, Ini Titik-titik Rawan Longsor di Yogyakarta

Fenomena MJO berpotensi memicu cuaca ekstrem

Jakarta, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau warga mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor selama musim hujan.

"Pada daerah aliran sungai dan kawasan rawan longsor untuk meningkatkan pemantauan kondisi lapangan," kata Kepala Pelaksana BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta Biwara Yuswanta seperti dikutip Antara, Senin (12/11).

1. Intensitas curah hujan tinggi disertai angin

Waspada, Ini Titik-titik Rawan Longsor di YogyakartaANTARA FOTO/Nurul Ramadhan

"Apalagi intensitas curah hujan cukup tinggi yaitu hujan lebat disertai angin. Kami juga terus memantau kondisi cuaca," kata Biwara.

Saat ini tim reaksi cepat (TRC) BPBD DIY telah disiagakan di sejumlah titik rawan longsor seperti Srunen, kawasan lereng Gunung Merapi, Samigaluh di Kulon Progo, serta beberapa kawasan perbukitan di Gunung Kidul guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya tanah longsor.

Baca Juga: Banjir Kembali Landa Mandailing Natal, Puluhan Rumah Hanyut

2. Titik rawan longsor telah dipetakan

Waspada, Ini Titik-titik Rawan Longsor di YogyakartaANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Anggota TRC BPBD DIY Juni Putra Nugraha mengatakan titik rawan tanah longsor masih mencakup wilayah Kecamatan Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Kokap, dan Nanggulan di Kabupaten Kulon Progo; Kecamatan Gedangsari di Gunung Kidul, Kecamatan Imogiri di Kabupaten Bantul, dan Kecamatan Prambanan di Kabupaten Sleman.

BPBD DIY tahun ini juga sudah memasang perangkat sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) di Desa Srimartani, Piyungan, Bantul; Desa Selomartani, Sleman; dan Desa Wonolelo, Pleret, Bantul; guna mendukung upaya mitigasi bencana.

3. Fenomena MJO berpotensi memicu cuaca ekstrem

Waspada, Ini Titik-titik Rawan Longsor di YogyakartaBNPB

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyatakan fenomena Madden Julian Oscilation (MJO) atau aliran massa udara basah berpotensi memicu cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta mulai 10-14 November.

Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sebagian wilayah DIY, termasuk Kacamatan Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo, Kokap, dan Nanggulan (Kulon Progo); Turi, Cangkringan, Pakem, Tempel, Ngagglik, Seyegan, Minggir (Sleman); Semin, Ngawen, Gedangsari, Patuk, Girisubo, Tepus, Tanjungsari, Saptosari, Panggang (Gunung Kidul); serta Kretek, Pundong, Imogiri, Dlingo (Bantul); dan Kota Yogyakarta.

"Masyarakat agar mewaspadai potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor," kata Kepala Stasiun Klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta, Agus Sudaryatno.

Baca Juga: Tujuh Warga Nias Tertimbun Longsor, Lokasi Sulit Dijangkau

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya