Ganjar dan Mahfud MD jelang pengumuman hasil pilpres dan pemilu 2024 pada Rabu (20/3/2024). (IDN Times/Aryodamar)
Sebelumnya, Ganjar mengatakan, nasib demokrasi Indonesia ke depan berada di tangan lima hakim MK. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menuturkan, perubahan atas Pemilu 2024 yang dianggap diwarnai kecurangan itu tergantung pada keputusan mayoritas hakim.
"Perubahan yang bisa dilakukan dari seluruh carut marut itu tadi disampaikan hanya butuh lima orang berani untuk memutuskan nasib jalannya demokrasi ini," kata Ganjar usai menghadiri sidang pendahuluan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilu 2024 di Gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2024).
"Jadi sebenarnya butuh lima orang itulah yang mesti kita berikan dukungan," lanjutnya.
Ganjar menilai, apabila hakim konstitusi berani mengambil keputusan, maka lembaga MK akan kembali mendapat kepercayaan publik.
"Agar MK kembali pada muruahnya, pernah dijadikan contoh dunia, bahwa kita punya daulat cukup bagus untuk menegakkan konstitusi," ujar dia.
Diketahui, mengacu pada Peraturan MK Nomor 4 Tahun 2023, tentang Tata Beracara Dalam Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak hakim konstitusi apabila Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) tidak menemukan kesepakatan.