Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama sejumlah perwakilan dari Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur baru saja menandatangani sebuah dokumen kesepakatan yang berisi kerja sama Jakarta dengan kota-kota tersebut.
Kesepakatan yang ditandatangani pada Kamis (20/12), berisi dua perjanjian utama. Simak penjelasannya.
Salah satu isi perjanjian yang diungkapkan Anies adalah penjaringan sampah-sampah yang berada di aliran-aliran sungai kota sekitar Jakarta. Manfaatnya sampah-sampah akan tereduksi dulu sebelum masuk ke Jakarta.
“Jadi kita sungai-sungai sebelum masuk di Jakarta akan dibuatkan semacam bendungan seperti yang ada di manggarai sehingga sampah yang ada di sungai bisa terjaring sebelum masuk wilayah jakarta, nanti di wilayah jakarta akan kita bangun juga,” kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta.
Selain masalah sampah, pria 49 tahun itu juga akan menyediakan park and ride atau lahan-lahan parkir luas yang terintegrasi dengan transportasi umumnya.
“Kami ingin banyak warga yang menggunakan kendaraan umum,” ungkap Anies.
Dengan membuat park and ride, Anies berharap jumlah pengguna kendaraan bermotor yang masuk ke Jakarta akan berkurang.
“Harapannya masyarakat yang hendak ke Jakarta tak perlu membawa kendaraan pribadi lagi,” ujarnya.
Penjaringan sampah merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk meminimalisir jumlah sampah yang ada di Jakarta. Sebab, di saat terpisah Anies pernah mengungkapkan bahwa rata-rata sampah di Jakarta mencapai ribuan ton.
“(Jumlah sampah) Di Jakarta sekitar 7-8 ribu ton perhari,” ungkap Anies dalan ground breaking Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Kamis (20/12).