Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Rencana Pengembangan Jaringan Angkutan Umum Jakarta di RDTR 2022

Halte TransJakarta Senen (Dok. Humas PT TransJakarta)
Halte TransJakarta Senen (Dok. Humas PT TransJakarta)

Jakarta, IDN Times - Pemprov DKI Jakarta memiliki sejumlah rencana dalam mengembangkan transportasi umum di Ibu Kota, yang terdapat dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) 2022.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, rencana jaringan transportasi Ibu Kota yang sebelumnya terpisah-pisah sudah dibuat terintegrasi seluruhnya dalam RDTR 2022.

"Dalam rencana kami, akan ada 24 kawasan yang berorientasi transit setelah diidentifikasi terkait seluruh jaringan angkutan umum BRT, LRT, MRT, termasuk dalam rencana jaringan perkeretaapian perkotaan," kata Syafrin di acara Focus Group Discussion (FGD) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) 2022 yang digelar Dewan Transportasi Jakarta (DTKJ) di Jakarta, belum lama ini.

1. Tambahan jalur MRT, LRT, hingga koridor Transjakarta

Penumpang menaiki MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Senin (3/1/2022). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Penumpang menaiki MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Senin (3/1/2022). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Syafrin mengatakan, rencananya, pembangunan angkutan umum jaringan massal di Ibu Kota akan ditambah. Mulai dari MRT, LRT, hingga Transjakarta.

Jalur LRT, kata dia, saat ini masih tersedia 5,8 kilometer. Ke depan, jalur LRT akan tersedia sepanjang 55 kilometer.

"MRT saat ini baru 16 kilometer, nanti ada tambahan 63 kilometer, jaringan perkerataapian perkotaan Jakarta kami rencanakan 77,5 kilometer tambahan," kata dia.

Kemudian, pengembangan feeder dalam angkutan umum massal juga akan dilakukan dengan angkutan rel kereta api sebagai tulang punggungnya.

"Maka Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta 13 koridor akan ditambah jadi 32 atau ada tambahan 19 koridor," kata dia.

2. Tambahan jaringan didukung kawasan TOD

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Syafrin mengatakan, seluruh penambahan jaringan tersebut akan didukung oleh 24 titik kawasan Transit Oriented Development (TOD).

Di dalam TOD tersebut, kata dia, akan ada sistem complex city yang membuat mobilitas masyarakat menjadi lebih efisien.

Pasalnya, kata kunci dalam menyelesaikan transportasi Jakarta adalah mengubah Car Oriented Development (COD) menjadi TOD.

3. Jakarta kota orientasi transit dan digital

berhenti di lampu merah (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)
berhenti di lampu merah (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Dalam pengembangan transportasi di Ibu Kota, kata dia, Jakarta juga diarahkan sebagai kota orientasi transit dan digital.

Menurut dia, hal tersebut harus bisa diterjemahkan dalam tataran implementatif.

"Tidak hanya bagaimana jaringan angkutan umum didesain sedemikian rupa sehingga mobilitas masyarakat efisien, baik ditinjau dari waktu perjalanan tapi juga ditinjau dari biaya transportasinya," ujar dia.

Salah satu yang dilakukan sebelumnya adalah pembangunan di Jakarta untuk hunian vertikal yang dibatasi dan tidak berpola. Namun dengan adanya perubahan dari COD ke TOD, maka pembangunan hunian vertikal akan lebih terpola.

"Ke depan akan terpola karena ada batasan ruang dan waktu untuk pembangunan hunian vertikal radius 800 meter dari stasiun, dapat dibangun hunian vertikal sehingga mobilitas warga bisa efisien," ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us