Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pesepeda di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (29/3/2020) (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Jakarta, IDN Times - Institute Pertanian Bogor (IPB) membuat penelitian tentang model prediksi penyebaran virus corona atau COVID-19 untuk level DKI Jakarta sampai level nasional. Pada penelitian level wilayah Jakarta, diprediksi puncak wabah akan terjadi pada 28 April 2020.

Bahkan, diprediksi jumlah individu terinfeksi virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok itu mencapai 1.874.005 orang dari jumlah populasi 10.520.000 orang di Jakarta.

Angka tersebut berasal dari perhitungan jumlah data 17 penerbangan langsung dari Wuhan ke Jakarta dengan masing-masing 162 penumpang. Sebab, penumpang tersebut menjadi pembawa (carrier) virus corona dengan peluang 0,5 persen atau inbound flight peluang 0,05 persen.

"Data yang digunakan hanya berdasarkan data penerbangan dari wilayah wabah pertama kali terjadi (Wuhan) ke Jakarta (imported case)," tulis laporan tertulis yang IDN Times terima, Jumat (3/4).

Penelitian level Jakarta menggunakan simulasi model prediksi statis. Model yang digunakan adalah straightforward model. Model ini tidak menggunakan informasi pasien.

1. Jakarta diminta waspada dengan puncak kasus, penyebaran ke daerah lain, dan unreported case

Foto aerial kendaraan melintas di kawasan Semanggi, Jakarta, Jumat (27/3/2020). Sejumlah ruas jalan utama ibu kota lebih lengang dibandingkan hari biasa karena sebagian perusahaan telah menerapkan bekerja dari rumah guna menekan penyebaran virus Corona atau COVID-19 (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Dengan prediksi angka yang sangat tinggi tersebut, Jakarta diminta untuk waspada mengenai puncak situasi penyebaran virus corona. Jakarta juga harus waspada dengan kasus-kasus yang tidak terlaporkan (unreported case). Misalnya saja seperti orang dengan kasus positif atau pun yang berpotensi sebagai carrier.

"Mewaspadai penyebaran ke daerah lain, pembatasan pergerakan yang dilakukan harus diperkuat khususnya di wilayah Jakarta dengan klaster kejadian terbanyak, memperhatikan link dan network structure pergerakan masyarakat dari wilayah kejadian terhadap wilayah lain di luar Jakarta," tulis laporan tersebut.

2. 600 ribu orang di Indonesia diprediksi terinfeksi virus corona pada Mei 2020

Editorial Team

Tonton lebih seru di