Kala Sandiaga Belanja Cabai Hingga Jengkol untuk Istri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahudddin Uno mengunjungi Pasar Stan Tajem Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta. Di pasar itu, Sandiaga sempat berbelanja cabai, jagung, tempe, dan jengkol.
Kunjungan ke pasar itu merupakan rangkaian Sandiaga berkampanye dan menyerap aspirasi untuk Pemilihan Presiden 2019.
1. Total belanjaan Sandiaga: Rp65 ribu
Saat berbelanja itu, Sandiaga menjelaskan harga-harga bahan pangan tersebut. "Ini jengkol 1 kg Rp30.000, tempe satu Rp5.000, cabai Rp25.000 dan jagung Rp5.000," kata Sandiaga, seperti dikutip dari Antara, Jumat (16/11).
Total belanjanya sekitar Rp65.000. Belanjaan itu, terutama jengkol akan diberikan kepada istri Sandiaga, Nur Asia.
2. Para pedagang berebut selfie dengan Sandiaga
Kedatangan Sandiaga yang juga pasangan dari capres, Prabowo Subianto itu membuat pedagang di Pasar Stan Tajem Maguwoharjo itu heboh. Para pedagang berebut ingin selfie dengan Sandiaga.
Editor’s picks
Bahkan ada yang meninggalkan dagangannya demi melihat lebih dekat mantan Wagub DKI tersebut.
3. Janji Sandiaga jika terpilih
Sandiaga juga diketahui menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI). Dalam kampanyenya kali ini, dia berjanji akan merevitalisasi pasar jika dia terpilih di Pilpres 2019. Dengan demikian, imbuhnya, pedagang dan pembeli bisa saling menguntungkan.
Dia mengatakan masalah pedagang di Pasar Stan Tajem Maguwoharjo juga dialami para pedagang lainnya di sebagian wilayah Indonesia.
"Kami akan fokus untuk meningkatkan kesejahteraan para pelaku ekonomi kecil dan menengah. Kita bisa melakukan itu dengan potensi sumber saya alam dan manusia yang dimiliki negeri ini. Pada 2019 kami akan perbaiki ekonomi,” kata Sandiaga.
Baca Juga: Maju di 2019, Apakah Sandiaga Siapkan Diri untuk Pilpres 2024?
4. Keluhan pedagang
Salah satu pedagang yang ditemui Sandiaga bernama Temu. Pedagang berusia 50 tahun itu mengaku pembelinya kian berkurang.
Kondisi itu tak hanya di lapak miliknya, namu hampir seluruh lapak di Pasar Stan disebutnya sepi pembeli. "Sekarang sepi, mboten payu pasare sepi (tidak laku dagangan di pasar, sepi). Tidak ada orang beli, padahal harga stabil," kata Temu.
Baca Juga: Sandiaga Uno Klaim Produk OK-OCE ini Sudah "Go Internasional"