BEM SI Gelar Aksi Rempang dan Seruyan di Mabes Polri Sore Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar aksi unjuk rasa di Mabes Polri, Jumat (13/10/2023) sore. BEM SI akan menyuarakan protes insiden yang dialami oleh masyarakat di Pulau Rempang dan Seruyan, Kalimantan Tengah.
Koordinator Media Aliansi BEM SI, Ragner Angga mengatakan sebanyak 200 mahasiswa akan bergabung dalam aksi tersebut.
“Aksi nanti sore jadi, estimasi massa sebanyak 200 orang,” kata Angga kepada IDN Times.
1. BEM SI menyoroti sikap aparat di Rempang dan Seruyan
Angga menjelaskan aksi ini didasari represifitas aparat kepolisian yang dinilainya semakin menjadi-jadi. Tindakan represif aparat yang terjadi secara berulang-ulang kata dia, mengindikasikan ada sistem yang tidak beres di tubuh Polri.
“Di kota, sering kali elite kepolisian mengglorifikasi berbagai capaian Polri demi mewujudkan citra yang baik. Tapi di daerah-daerah terjadi hal yang sebaliknya,” kata dia.
Baca Juga: Demo Bela Rempang, Massa Minta Proyek Rempang Eco-City Dihentikan
2. Anak sekolah menjadi korban dan 30 warga Rempang ditangkap
Editor’s picks
Angga mengatakan Polisi menjadi momok menakutkan karena sering kali digunakan untuk menggebuk rakyat yang dicap sebagai pemberontak atau provokator hanya karena mereka menyuarakan keresahan dan menuntut hak-hak mereka.
Baru-baru ini terjadi Represifitas aparat di Rempang, kepulauan Riau pada 7 September 2023.
“Rakyat yang menuntut hak dasar mereka berupa ruang hidup yang akan direbut demi PSN malah diserang oleh berkompi-kompi pasukan gabungan hingga anak-anak sekolah menjadi korbannya dan 30 orang warga ditangkap,” ujarnya.
3. Kematian seorang warga Seruyan akibat tembakan polisi
Genap sebulan, pada 7 Oktober 2023 terjadi lagi penembakan terhadap warga Seruyan, Kalimantan Tengah. Hal tersebut terjadi saat warga menuntut hak mereka yang direbut oleh perusahaan sawit hingga satu orang warga tewas ditembak di bagian dada.
“Sangat banyak bukti dokumentasi yang terang benderang menunjukan Represifitas-Kebrutalan aparat keamanan di lapangan. Namun, hal ini tidak kunjung menjadikan POLRI mengevaluasi diri,” ujar dia.
Baca Juga: Bahlil Klaim 400 KK di Rempang Sudah Mau Digeser