Buruh Minta Upah Ideal Rp7 Juta di Aksi May Day 2024

Upah buruh di Indonesia lebih rendah dari Malaysia

Jakarta, IDN Times - Ribuan buruh yang ikut aksi May Day 2024 di Patung Kuda Arjun Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat menuntut kenaikan upah Rp5,2 juta hingga Rp7 juta.

Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, besaran upah tersebut merupakan angka yang ideal untuk kesejahteraan buruh.

“Upah ideal Jakarta, menurut survei biaya hidupnya, menurut BPS itu di atas Rp5,2 juta bahkan kalau dibagi rata-rata per kepala itu mendekati angka Rp7 juta,” ujar Said Iqbal di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2024).

Iqbal menjelaskan, upah buruh Indonesia hanya lebih baik dari Laos, Kamboja, dan lebih rendah dari Vietnam.

“Sedikit lebih tinggi dari Myanmar, lebih rendah dari Malaysia, lebih rendah dari Singapura. Ini gara-gara COVID, upah sekarang dimain-mainin,” ujarnya.

Adapun dua tuntutan utama yang jadi fokus di demo buruh May Day ini adalah cabut Omninus Law UU Cipta Kerja dan hapus OutSourcing Tolak Upah Murah (HOSTUM).

"Dua isu ini yang menjadi persoalan buruh dalam lima tahun terakhir," kata Said Iqbal.

Kontrak berulang, pesangon murah, mudahnya perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), pengaturan cuti, dan maraknya tenaga kerja asing jadi alasan utama.

"Oleh karena itu, kami meminta dukungan rekan-rekan media untuk bisa mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja, upah murah, dan outsourcing ini," kata Said Iqbal.

Baca Juga: Suara Buruh Perempuan di Demo May Day 2024

Topik:

  • Sunariyah
  • Fahreza Murnanda

Berita Terkini Lainnya