Demo Tolak Pemekaran Papua Ricuh, Kasat Intel Jadi Korban Penganiayaan

Empat anggota polisi mengalami luka-luka 

Jakarta, IDN Times - Sejumlah mahasiswa Papua menggelar aksi unjuk rasa menolak pemekaran Papua di Jalan Veteran III, dekat Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/3/2022). Aksi ini berujung ricuh hingga mengakibatkan empat petugas kepolisian alami luka.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi mengatakan, salah satu petugas yang menjadi korban merupakan Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Ferikson Tampubolon.

“Mengalami luka-luka dan tadi sempat tidak sadarkan diri,” ujar Hengki di Jakarta.

1. Ferikson dan tiga polisi lainnya dirawat di RS Tarakan

Demo Tolak Pemekaran Papua Ricuh, Kasat Intel Jadi Korban PenganiayaanANTARA FOTO/Novrian Arbi

Hengki menjelaskan Ferikson dipukul pada bagian kepala dengan besi hingga membuatnya tak sadarkan diri. Ferikson dan tiga polisi lainnya saat ini menjalani perawatan di RS Tarakan.

“Anggota kita yang lain sedang dalam perawatan dari Biddokkes Polres Jakpus artinya ada empat orang yang terluka," ujar Hengki.

Baca Juga: Demo Mahasiswa Papua di Kemendagri Ricuh, KSP: Nodai Tujuan Aksi

2. Massa aksi melawan saat diminta menjauh dari Istana Kepresidenan

Demo Tolak Pemekaran Papua Ricuh, Kasat Intel Jadi Korban Penganiayaanilustrasi aksi demo. Suasana Demo Tolak UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020) (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Hengki menjelaskan tak ada pemberitahuan ke polisi terkait aksi yang dilakukan mahasiswa tersebut. Namun, ketika diarahkan petugas untuk pindah ke lokasi lain, massa aksi malah melawan.

"Ketentuan dalam nomor 9 UU 98 bahwa terhadap objek vital nasional itu adalah 500 meter, dan pagar luar Istana itu adalah 100 meter. Apa yang terjadi? Mereka menempel di gedung belakang Istana," kata Hengki.

3. Puluhan massa aksi ditangkap dan dibawa ke Polda Metro Jaya

Demo Tolak Pemekaran Papua Ricuh, Kasat Intel Jadi Korban PenganiayaanIlustrasi tersangka (IDN Times/Mardya Shakti)

Hengki mengatakan pihaknya akan memproses tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh massa aksi. Saat ini, puluhan massa aksi telah diamankan ke Polda Metro Jaya.

"Mereka tidak taati peraturan yang berlaku, di mana yang bersangkutan sudah kita imbau bergeser ke tempat yang sudah kita tentukan, tetapi menolak bahkan menutup jalan," ujarnya.

Baca Juga: Masyarakat Papua Gelar Aksi Tolak Pemekaran Wilayah 

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya