Desak Kapolri, PA 212: Ahokan Sukmawati

Reuni 212 akan gaungkan kasus Sukmawati?

Jakarta, IDN Times - Ketua PA 212 Slamet Ma’arif mengimbau Kapolri Jendral Pol Idham Azis segera memproses kasus dugaan penistaan agama oleh Sukmawati Soekarnoputri. 

“Jadi jangan salahkan umat kalau kita Ahokan Sukmawati, karena proses hukum tidak berjalan,” kata Slamet di DPP FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, Kamis (21/11).

1. Slamet sebut PA 212 terbentuk akibat merespons kasus penistaan agama oleh Ahok

Desak Kapolri, PA 212: Ahokan SukmawatiANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Slamet kembali mengingatkan kepolisian asal-usul terbentuknya PA 212 karena merespons kasus penistaan agama oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.

“Bahwa lahirnya 212 itu juga berawal dari penistaan agama sehingga kita melihat akhir-akhir ini ada kasus penistaan agama oleh karena itu kita mendesak kepada kepolisian untuk segera memproses siapa pun yang melakukan penodaan dan penistaan agama,” ujar Slamet.

2. PA 212 minta Kapolri untuk memproses hukum Sukmawati

Desak Kapolri, PA 212: Ahokan SukmawatiANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Oleh karena itu, Slamet Ma’arif meminta agar Kapolri Idham Azis untuk segera memproses aduan di Mabes Polri dan Polda Metro Jaya

“Pimpinan Polri baru harus bersikap profesional untuk memproses hukum Sukmawati sesuai hukum berlaku di negeri ini,” ucap Slamet.

3. Viral pertanyaan Sukmawati: Berjasa mana Nabi Muhammad atau Sukarno?

Desak Kapolri, PA 212: Ahokan SukmawatiSukmawati Soekarnoputri jadi pembicara dalam diskusi (Youtube)

Sukmawati Soekarnoputri kembali menuai kontroversi. Kali ini Sukmawati disorot karena pertanyaannya dalam sebuah diskusi tentang siapa yang paling berjasa di awal abad ke-20 untuk kemerdekaan Indonesia: Bung Karno atau Nabi Muhammad.

Sukmawati melontarkan pertanyaan tersebut kepada mahasiswa dan generasi muda saat acara Focus Group Discussion (FGD) Divisi Humas Polri bertajuk ‘Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme’ di Jakarta Selatan pada Senin, 11 November 2019. 

Saat dilihat utuh videonya, pertanyaan itu dilontarkan Sukmawati saat sedang menjelaskan informasi yang ia peroleh soal cara merekrut anggota calon radikalis. Menurutnya, calon teroris itu akan ditanya: lebih bagus Pancasila atau Alquran?

“Sekarang saya mau tanya semua, yang berjuang di abad 20 itu, Nabi yang Mulia Muhammad atau Ir. Sukarno? Untuk kemerdekaan. Saya minta jawaban, siapa yang bisa jawab berdiri. Silakan anak-anak muda ayo jawab, gak ada yang berani? Saya pengin laki-laki, karena radikalis kan banyaknya laki-laki. Coba kamu berdiri, siapa namanya,” ucap Sukmawati kepada salah seorang audiens.

“Saya M.Aqil Maullana mahasiswa dari UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, memang benar pada saat awal abad 20 itu yang berjuang adalah Sukarno. Nah...,” belum sempat menjelaskan, Sukmawati langsung menyetop Aqil.

“Oke setop, hanya itu yang ibu tanya,” kata Sukmawati memotong penjelasan Aqil. Potongan video Sukmawati ini pun ramai diperbincangkan di Twitter.

Baca Juga: Pengacara Sukmawati: Tak Masalah jika MUI Keluarkan Fatwa

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya