Ini 5 Vaksin yang Digunakan Indonesia dan Jumlah Dosis Pemesanannya

DPR pertanyakan kenapa vaksin Sinovac paling banyak diorder

Jakarta, IDN Times - Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sekaligus Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan Indonesia akan menggunakan lima merek vaksin COVID-19 yaitu dari perusahaan farmasi Sinovac, Novavax, Pfizer, AstraZeneca, dan fasilitas COVAX dari aliansi Gavi.

Sebanyak 155 juta dosis vaksin yang telah dipesan Indonesia berasal dari Sinovac yang datang secara bertahap. Dengan rincian 1,2 juta yang datang pada 6 Desember 2020, 1,8 juta pada Januari 2021, dan 122,504 juta akan datang pada Januari 2022.

Kemudian ada Novavax sebanyak 30 juta dosis vaksin pada kuartal III hingga kuartal IV pada 2021. Sementara potensi 116 juta dosis vaksin berasal dari Pfizer dan AstraZeneca masing-masing sebanyak 50 juta dosis vaksin, dan Covax atau Gavi sebanyak 16 juta dosis vaksin. 

"Semua produsen vaksin ada dalam WHO dan sudah masuk tahap uji klinis tahap III, beberapa di antaranya sudah dalam tahap akhir penerbitan emergency authorization use (EAU) atau izin edar di daerah mereka," kata Budi saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Kamis (10/12/2020).

Lalu dari lima vaksin itu mana yang dipastikan Menkes paling aman?

1. Anggota Komisi IX mempertanyakan kemanan vaksin Sinovac

Ini 5 Vaksin yang Digunakan Indonesia dan Jumlah Dosis PemesanannyaIlustrasi vaksin COVID-19 buatan Sinovac (Dokumentasi Sinovac)

Dalam rapat, anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay dari Fraksi PAN mempertanyakan efektivitas vaksin Sinovac yang paling banyak dipesan oleh Indonesia.

"Sudah pernah nggak dipakai di negara lain? Maksud saya di negara mana yang sudah berhasil? Supaya kejadian pascaimunisasi bisa dibandingkan juga itu dengan negara lainnya. Apakah sudah berhasil di negara China sendiri?” tanya Saleh.

Baca Juga: 5 Fakta Sinovac, Salah Satu Vaksin COVID-19 Pilihan Indonesia

2. Terawan sebut baru vaksin Pfizer yang digunakan Inggris dengan izin EUA

Ini 5 Vaksin yang Digunakan Indonesia dan Jumlah Dosis PemesanannyaPerdana Menteri Inggris, Boris Johnson ketika menyaksikan orang pertama divaksinasi dengan vaksin Pfizer (Dokumentasi kantor Perdana Menteri)

Menjawab hal tersebut, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan hingga kini baru Inggris yang melakukan vaksinasi menggunakan vaksin Pfizer, berbekal izin penggunaan darurat (EUA).

Terawan menegaskan belum ada negara yang mengeluarkan izin edar vaksin COVID-19 dan kebanyakan masih dalam tahap uji klinis fase ketiga. Maka dari itu, efektivitas vaksin Sinovac juga belum bisa dipastikan.

"Tapi ini sebenarnya vaksinnya belum ada izin edar yang bisa kita gunakan jadi sebenarnya harus kita pelajari semua satu per satu vaksinnya demi keselamatan itu yang kami lakukan, Pak," kata dia.

3. BPOM masih melakukan pemantauan

Ini 5 Vaksin yang Digunakan Indonesia dan Jumlah Dosis PemesanannyaIDN Times/Helmi Shemi

Namun demikian, Terawan mengatakan BPOM saat ini tengah melakukan pemantauan terkait vaksin COVID-19 yang paling cocok digunakan di Indonesia. Penilaian tersebut termasuk dengan proses distribusi vaksin di Indonesia.

Selain itu, Terawan menyebut proses yang sedang berjalan itu semata-mata untuk mengukur keamanan dan efektivitas vaksin COVID-19 sebelum diberikan kepada masyarakat banyak.

“Apa yang dikerjakan oleh BPOM adalah rangkaian apa yang paling cocok untuk Indonesia ini dengan demografi dengan suku yang berbeda terpisah-pisah itu apa yang paling nyaman. Menyangkut distribusinya itu juga menjadi pertimbangan yang tidak mudah," kata dia.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3M: Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan, atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: Waduh, 75 Juta Warga Indonesia Harus Beli Sendiri Vaksin COVID-19

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya