Kado Kemerdekaan, Pasien di Wisma Atlet Turun Drastis Jadi 19 Persen 

PPKM dan vaksinasi COVID-19 berhasil tekan angka kasus 

Jakarta, IDN Times - Koordinator Rumah Sakit Darurat (RSDC) Wisma Atlet Mayjen TNI Tugas Ratmono mengatakan terjadi penurunan jumlah pasien di Wisma Atlet Kemayoran Jakarta per Selasa (17/8/2021) sebanyak 1.503 pasien dengan angka hunian 19,04 persen. 

Jumlah ini jauh menurun dibandingkan puncak COVID-19 pada 30 Juni 2021 sebanyak 7.157 pasien.

“Ini menjadi kado bagi kita semua di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan. Semoga terus turun dan pandemi berakhir,” ujar Ratmono dikutip ANTARA.

1. PPKM salah satu faktor penekan angka kasus COVID-19

Kado Kemerdekaan, Pasien di Wisma Atlet Turun Drastis Jadi 19 Persen Suasana penyekatan PPKM Darurat di Lenteng Agung pada Senin (5/7/2021). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Kepala Pusat Kesehatan TNI AD itu menilai kebijakan pemerintah untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarat (PPKM) Darurat atau PPKM level 4 yang beberapa kali diperpanjang membuahkan hasil.

“Kebijakan dengan durasi yang panjang ini jelas berpengaruh besar untuk memutus mata rantai penularan COVID-19,” ujarnya.

Ratmono berharap semua pihak tidak lengah dengan turunnya jumlah pasien. Ia mengingatkan kejadian sebelumnya, setelah angka turun, muncul kelengahan dan tidak patuh lagi pada protokol kesehatan, sehingga penularan COVID-19 kembali meningkat.

“Kita jangan sampai lengah lagi, apalagi ancaman COVID-19 bisa muncul dengan varian-varian baru. Kita harus tetap waspada,” kata Ratmono.

Baca Juga: Satgas: Pekan Ini, Jateng dan Bali Sumbang Kasus COVID-19 Tertinggi

2. Ratmono imbau warga tetap patuh protokol kesehatan

Kado Kemerdekaan, Pasien di Wisma Atlet Turun Drastis Jadi 19 Persen Petugas Satpol PP membubarkan aktivitas pedagang kaki lima dalam rangka pembatasan mobilitas warga guna menekan penyebaran COVID-19 di kawasan Bulungan, Jakarta, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.

Ratmono menjelaskan turunnya jumlah pasien itu merupakan hasil kerja keras bersama semua komponen dari pemerintah, Satgas COVID-19, TNI-Polri dan semua lapisan masyarakat.

"Meningkatnya kepatuhan untuk menjalankan disiplin protokol kesehatan menjadi faktor penting, untuk bersatu-padu memutus mata rantai penularan COVID-19," jelas Ratmono.

Selain itu, kata dia, upaya 3T, yaitu testing, tracing dan treatment yang semakin baik membuat penularan bisa dicegah lebih lanjut. Untuk pasien menjalani isolasi mandiri, upaya perawatan juga semakin membaik sehingga mengurangi tingkat penularan.

3. Vaksinasi juga menyumbang peran sebagai penekan angka kasus COVID-19

Kado Kemerdekaan, Pasien di Wisma Atlet Turun Drastis Jadi 19 Persen Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Ratmono menegaskan faktor vaksinasi yang terus meningkat juga berperan signifikan dalam menurunkan angka penularan COVID-19. Meskipun kata dia, orang yang divaksin tidak akan kebal sepenuhnya, tetapi dengan divaksin kondisi tubuhnya akan lebih baik saat terinfeksi COVID-19, bila dibandingkan jika tidak divaksin.

RSDC Wisma Atlet juga menggelar upacara kemerdekaan HUT ke-73 RI dengan protokol kesehatan ketat, dimana mengharuskan seluruh peserta upacara mengenakan pakaian hazardous materials (hazmat).

Sekitar 100 tenaga kesehatan dengan pakaian hazmat menjadi peserta upacara. Setengah peserta upacara mengenakan pakaian hazmat warna merah, dan setengahnya lagi dengan pakaian hazmat warna putih. Maka formasi membentuk warna kebesaran bendera RI, merah-putih.

 

Baca Juga: Profil Letkol M Arifin, Komandan Cobra RSDC Wisma Atlet

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya