Profil Letkol M Arifin, Komandan Cobra RSDC Wisma Atlet
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Letkol Laut drg. Muh Arifin merupakan sosok yang ditunjuk menjadi Komandan Lapangan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran. Letnan Kolonel Laut ini turun tangan untuk mempercepat Penanggulangan COVID-19 di tanah air.
Sejak Maret 2020, M Arifin bertugas mengorganisir tenaga kesehatan dan puluhan ribu pasien COVID-19 di RSDC Wisma Atlet.
Berikut IDN Times merangkum sosok pemimpin rumah sakit COVID-19 terbesar di dunia ini.
1. Seorang dokter gigi dan spesialis orto
Pria kelahiran Karang Anyar, Jawa Tengah tahun 1975 ini adalah seorang dokter gigi, juga spesialis orto dengan pangkat Letnan Kolonel Laut.
Dia pernah menjabat sebagai Komandan Batalyon Kesehatan 1 Marinir pada 2018 hingga 2021. Kini jabatan itu digantikan oleh Letkol Laut dr. Suryantoko.
Baca Juga: 7 Potret Haru Penghormatan Nakes Pertama yang Wafat di RS Wisma Atlet
2. Wariskan prestasi kemanusiaan di Batalyon Kesehatan 1 Marinir
Editor’s picks
Saat serah terima jabatan pada Januari 2021, dia mengatakan bahwa Batalyon Kesehatan 1 Marinir adalah satuan yang menjadi langganan penugasan penanganan bencana.
"Saat ini kita sedang melaksanakan tugas militer selain perang, yaitu pengendalian pasien terdampak COVID-19. Dari observasi di Natuna hingga sekarang, satuan kita dipercaya," ujarnya dilansir melalui ANTARA.
3. Almamater FKG Universitas Airlangga
Letkol M Arifin merupakan almamater dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga, Surabaya 1998, dia juga pernah menamatkan studi spesialis Ortodonsia di Universitas Padjadjaran, Bandung. Letkol M Arifin juga terhimpun dalam Ikatan Orthodontist Indonesia.
4. Filosofi panggilan komandan cobra padanya
Kini dia dikenal sebagi Komandan Cobra. Dalam sebuah wawancara, Letkol M Arifin mengungkapkan dia sudah tergabung dalam tim observasi WNI dari Wuhan di Pulau Natuna, obserbasi Kapal World Dream dan Diamond Princess di Pulau Sebaru hingga kini menjadi Komandan lapangan di RSDC Wisma Atlet.
"Kita memang lambang kesehatan itu ular, lambang kesehatan di dunia itu ular, kenapa saya memilih ular kobra sebagai simbol dari operasi ini, karena semua yang tergabung di operasi ini adalah tim cobra," ujarnya.
"Kemudian saya selaku komandan tim cobranya, mulai dari Natuna, komandan tim lapangan sampai saat ini, karena ular cobra ini bisa menyembuhkan dengan bisanya dan bisa mematikan, sehingga harapan dengan ular cobra kita bisa mematikan virus COVID-19 dan menyembuhkan pasien yang kita bantu," kata dia.
Baca Juga: 120 Ribu Pasien COVID-19 Sembuh di RSCD Wisma Atlet